KEBON JERUK, POSKOTA.CO.ID - Identitas mayat yang ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di sebuah gubuk di pinggir Kali Pesanggrahan, terungkap.
Satrio, 46 tahun, yang bekerja sebagai petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, mengatakan, jasad pria di gubuk bernama Edi.
Edi ditemukan tewas di sebuah gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan, tepatnya Jalan Raya Pos Pengumben, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025.
Bahkan, kata Satrio, sebelum ditemukan meninggal, Edi masih kerap diberikan makan oleh istrinya.
"Nah, ini ada bekas makanan dari istrinya digantung tuh bekasnya. Saya juga kata warga, kalau istrinya masih suka ngasih makan," kata Satrio di lokasi pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Baca Juga: Warga Kebon Jeruk Jakbar Digegerkan Penemuan Mayat di Gubuk
Saat diminta warga untuk mengecek ke dalam gubuk, Satrio tidak mengenali betul jasad pria yang diperkirakan berusia 50 tahun tersebut.
Ia mengaku, justru baru tahu ada orang yang tinggal di gubuk bantaran Kali Pesanggrahan.
"Saya sih kata warga aja, kalau saya kurang tau, gak kenal juga. Kalau kata warga tadi, istrinya masih suka ngasih makan," jelas dia.
Sementara warga sekitar, Tomo, 40 tahun mengatakan, pria yang tewas dengan kondisi yang sudah membusuk itu, dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Bahkan jarang mengobrol.
Ia menyebut, jenazah yang diduga sudah lebih dari lima tahun tinggal tidak menetap itu, sempat tinggal di musala yang tak jauh dari gubuk.
"Nah, terus kan digusur kan tempatnya. Nah, terus bikin tempat di sana, digubuk pojok sana," kata Tomo.
Disampaikan Tomo, istri Edi kerap mengantarkan makanan dengan berjalan kaki. Makanan tersebut, diantar dan diletakkan di sebuah pagar pembatas bantaran kali.
Ia mengaku, setiap kali istrinya lewat, sama sekali tidak pernah bercerita ataupun sekadar mengobrol. Tomo juga sibuk dengan pekerjaannya di sebuah konveksi itu.
"Paling kalau lewat saya sapa-sapa doang, ngobrol gak pernah. Kan gak bisa langsung ada pagar, jadi makanannya ditaro di pagar," kata dia.
Baca Juga: Mayat Wanita Terborgol di Cisauk, Dirudapaksa 3 Pelaku sebelum Dibunuh
Tomo hanya mengetahui, pria malang itu, sudah lama pisah dengan keluarganya. Meski demikian, istrinya masih kerap memberikan makanan.
Sehari-hari, Edi diketahui kerap mengamen. Aktivitasnya tidak diketahui secara pasti karena kerap menyendiri.
"Aktivitasnya kadang-kadang ngamen," jelas Tomo.
Berdasarkan pengamatan Pos Kota di lokasi, tampak masih terdapat dua bungkus plastik hitam diduga berisikan makanan yang hampir setiap harinya diberikan oleh sang istri.
Makanan tersebut, digantung di sebuah pagar yang membatasi antara gubuk tempat korban ditemukan tewas dan jalan menuju ke lokasi atau bantaran Kali Pesanggrahan.