Heboh Dugaan Selingkuh Polisi dan Iris Wullur, Ini Tanggapan Publik yang Menggema (Sumber: Instagram @iriswullur_/X @whoopziiy)

HIBURAN

Iris Wullur Diduga Jadi Selingkuhan Polisi? Ini Fakta di Balik Pengakuan Mengejutkan Sang Istri Sah

Sabtu 19 Jul 2025, 07:05 WIB

POSKOTA.CO.ID - Nama Iris Wullur kembali menjadi pusat perhatian warganet setelah muncul dugaan dirinya terlibat dalam hubungan dengan seorang polisi bernama Arif Oktora.

Yang membuat isu ini semakin kompleks adalah kenyataan bahwa beberapa waktu lalu, Iris sempat menyampaikan kepada publik bahwa dirinya adalah korban dari perselingkuhan suaminya sendiri.

Kini, peran tersebut seolah berbalik. Iris dituduh menjadi pihak ketiga dalam rumah tangga orang lain. Tak pelak, banyak netizen menyebut ini sebagai ironi dari narasi korban yang berubah menjadi pelaku.

Isu ini memunculkan berbagai reaksi emosional dari publik, memantik debat tentang moralitas, persepsi selebritas, dan kekuatan media sosial dalam membentuk opini.

Baca Juga: Deretan 8 Mantan Pacar Erika Carlina Kembali Disorot: Siapa Sosok Ayah dari Janin yang Dikandungnya?

Awal Mula Kabar Miring: Unggahan di Media Sosial

Kabar ini mencuat usai sebuah unggahan viral dari akun X (dulu Twitter) @whoopziiy yang membagikan foto seorang pria memeluk wanita dari belakang. Postingan itu disertai klaim bahwa pria dalam gambar adalah Arif Oktora dan wanita tersebut diduga Iris Wullur.

Sumber dari dugaan ini sendiri bukan sembarang pihak. Kusuma Anggraini, istri sah Arif sekaligus cucu dari pemilik brand kecantikan ternama Mustika Ratu, secara terbuka menunjukkan pesan yang ia terima dari seseorang yang menginformasikan tentang keberadaan suaminya yang tengah berlibur romantis di Bangkok bersama wanita yang disebut-sebut sebagai Iris.

Pesan itu berbunyi:

“Arif sedang liburan romantis dengan aktris I*** W****. Kamu bisa cek untuk konfirmasi. Sedihnya, Rami ditinggalkan.”

Kusuma merespons langsung:

“Belum cerai loh kita, kan gue masih istri lo secara hukum. Ini emang foto dari belakang sih, tapi gue tau betul bentukkan lu dari atas, bawah, depan, belakang, luar dan dalam 101%.”

Publik Menilai dan Menyerbu

Tak butuh waktu lama, kabar ini langsung menyebar luas. Banyak yang terkejut, bahkan marah, mengingat Iris sebelumnya pernah menyampaikan kesedihannya karena dikhianati dalam pernikahan.

“Dia bukannya korban selingkuh? Kok sekarang jadi pelaku?” tulis seorang netizen di kolom komentar.

Lainnya menambahkan:

"Iris Wullur salah pilih lawan. Yang dia lawan cucu konglomerat.”

Sejumlah komentar bernada satir pun muncul:

“Mba Iris gak bisa hidup tanpa laki-laki ya? Baru otw cerai, sudah nempel sama suami orang.”

Pembelaan dari Kusuma Anggraini: Fokus pada Anak dan Kebenaran

Kusuma tak tinggal diam. Dalam serangkaian unggahan, ia menekankan bahwa dirinya tidak keberatan jika Arif memiliki pasangan baru. Yang ia permasalahkan adalah tuduhan tak berdasar yang menyebut dirinya sebagai pihak yang berselingkuh atau menelantarkan anak mereka.

“Gak masalah lu punya pacar 1, 2, 3 atau 10 sekalipun. Tapi stop fitnah gue selingkuh dan ninggalin Rami. Itu semua FITNAH,” tulis Kusuma.

Sikap tegas Kusuma justru mendapat simpati lebih dari publik. Ia dianggap elegan dan tangguh menghadapi badai rumah tangga yang penuh tekanan sosial.

Isu ini mengungkapkan dinamika menarik dalam hubungan manusia, khususnya ketika narasi media sosial memutarbalikkan peran. Kasus Iris Wullur menunjukkan bagaimana publik figur yang sebelumnya mendapat simpati bisa dengan cepat kehilangan kepercayaan hanya karena satu foto dan opini yang viral.

Fenomena ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam mengelola narasi pribadi di ruang publik. Warganet kini bukan sekadar penonton pasif, mereka menjadi “juri” atas kehidupan selebritas dan penilaiannya bisa tajam, bahkan tanpa konfirmasi langsung dari pihak yang dituduh.

Refleksi Sosial: Media Sosial sebagai Ruang Sidang Tanpa Hak Jawab

Dalam konteks yang lebih luas, kasus ini membuka diskusi tentang bagaimana media sosial menjadi alat penghakiman massal. Fakta belum tentu dikonfirmasi, namun opini sudah terbentuk. Iris Wullur belum memberikan klarifikasi resmi, tetapi penghakiman publik telah berlangsung.

Sebagai masyarakat yang semakin tergantung pada media digital, penting untuk menumbuhkan budaya “wait and verify”—menunggu informasi lengkap sebelum ikut menghujat atau memihak. Apalagi jika menyangkut reputasi dan kehidupan pribadi seseorang.

Baca Juga: Mentri PPPA Sapa Perempuan dan Anak di Pandeglang

Apakah Skandal Ini Akan Berdampak Jangka Panjang?

Dari sisi reputasi, dugaan ini jelas menjadi beban bagi semua pihak. Iris Wullur bisa saja mengalami penurunan citra, terutama jika ia tak segera merespons isu tersebut. Sementara Kusuma Anggraini, yang memperlihatkan bukti dengan hati-hati, justru menuai simpati dan disebut publik sebagai “istri sah yang kuat dan cerdas”.

Bagi Arif Oktora, posisinya sebagai anggota kepolisian membuat skandal ini berpotensi menimbulkan konsekuensi profesional, tergantung bagaimana institusi menanggapi dugaan pelanggaran etika tersebut.

Skandal, perselingkuhan, dan drama rumah tangga selebritas memang kerap menjadi “santapan” publik. Tapi di balik semua itu, ada manusia dengan luka, emosi, dan konsekuensi nyata. Isu ini tak hanya tentang siapa bersalah, tetapi juga bagaimana masyarakat kita memperlakukan rumor sebagai kebenaran.

Dalam dunia yang makin cepat dalam menyebar informasi, semestinya publik juga makin bijak dalam menilai. Apa pun yang terjadi antara Iris, Arif, dan Kusuma, sebaiknya disikapi dengan empati dan kepala dingin. Karena sesungguhnya, kehidupan pribadi tetaplah hak privat yang layak dihormati, terlepas dari status sebagai publik figur.

Iris Wullur, Arif Oktora, dan Kusuma Anggraini kini berada dalam pusaran viralitas yang mempertemukan rasa penasaran publik dan kekuatan digital. Namun, seperti banyak isu viral lainnya, yang terpenting adalah bagaimana masing-masing individu memilih untuk menata kembali kehidupan mereka pasca badai ini berlalu.

Tags:
isu rumah tangga publik figurgosip selebritidugaan selingkuhskandal artis viralKusuma AnggrainiArif Oktoraperselingkuhan artisIris Wullur

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor