“Fokus Tom Lembong,” kata seorang netizen.
Kritik netizen ini bahkan merembet ke sosok-sosok yang dianggap memiliki kedekatan dengan kekuasaan, termasuk Deddy Corbuzier, yang platformnya menjadi wadah pengakuan Erika.
Kasus Erika Carlina dan Tom Lembong ini bukan yang pertama kali terjadi. Pola serupa seringkali muncul saat agenda politik atau hukum besar sedang bergulir.
Isu-isu sensasional dari dunia hiburan seolah sengaja "diangkat" dan mendominasi pemberitaan, terutama di media sosial dan kanal berita daring.
Baca Juga: Alasan Tom Lembong Bawa Laptop dan iPad ke Rutan: 'Untuk Baca Berkas dan Tulis Pledoi'
Fenomena ini menjadi cerminan nyata bagaimana dua dunia yang berbeda hiburan dan politik dapat saling bersinggungan dalam arena opini publik.
Di satu sisi, pengakuan Erika Carlina mungkin adalah bentuk keberanian pribadinya dalam menghadapi status kehamilannya.
Namun, di sisi lain, masyarakat berhak mempertanyakan apakah momen pengakuan tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meredam reaksi atas vonis korupsi yang seharusnya menjadi perhatian nasional?
Pertanyaan ini terus menggema, mengingatkan kita akan pentingnya literasi media dan kritis dalam mencerna setiap informasi yang beredar.
