POSKOTA.CO.ID – Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002-2007, Sofian Effendi mendadak menarik semua pernyataannya soal ijazah Joko Widodo (Jokowi).
Dalam tayangan di kanal YouTube Langkah Update, Sofian Effendi menyebut Jokowi tidak pernah menyelesaikan pendidikan sarjana karena nilai akademiknya rendah dan hanya mencapai jenjang sarjana muda atau B.Sc.
Bahkan, disebutkan bahwa transkrip nilai Jokowi tidak sampai IPK 2 serta skripsinya diduga hasil menyalin pidato Prof. Sunardi.
Sofian juga mengklaim ijazah sarjana Jokowi adalah milik almarhum Hari Mulyono, kerabat dekat keluarga Jokowi, yang kemudian “dipinjam” dan diduga dipalsukan.
Tak lama setelah pernyataan itu beredar, tiba-tiba Sofian menarik semua ucapannya dan meminta maaf.
Menanggapi hal ini, Eks Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu mengaku sudah memprediksi hal tersebut.
“Sepertinya sesuai prediksi saya tadi pagi. Tunggu perkembangan berikutnya,” tulis Said Didu melalui akun X pribadi @msaid_didu seperti dilansir Poskota pada Jumat, 18 Juli 2025.
Baca Juga: Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Naik Status Penyidikan, Polda Metro Jaya Periksa 49 Saksi

Dalam cuitan lain, Said Didu juga mengatakan bahwa ada gerakan pembungkaman terhadap Effensi terkait ijazah Jokowi.
“Baru saja saya dapat info dari Jogya bhw sedang terjadi upaya “pembungkaman” thdp Prof. Sofian Effendi krn buka kasus Ijazah Jokowi. Mhn teman2 di Jogya menjaga beliau dan kita semua berikan dukungan kpd Prof. Sofian Effendi,” tuturnya.
Baca Juga: Fakta di Balik Isu Video Viral Kritis di Rumah Sakit, Jokowi Bantah: 'Saya Baik-baik Saja'
Sofian Effendi menarik pernyataannya
Setelah viral pernyataannya soal ijazah Jokowi, Effendi langsung memberikan keterangan tertulis.
“Terkait dengan informasi yang tersebar dari live streaming di kanal YouTube Langkah Update dengan Judul "Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002-2007! ljazah Jokowi & Kampus UGM!" pada tanggal 16 Juli 2025 tentang ijazah atas nama Bapak Joko Widodo, saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas. Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran. Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut. Demikian pernyataan saya dan saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah tersebut dapat diakhiri. Terima kasih. Yogyakarta, 17 Juli 2025,” demikian pernyataan tertulis Effendi.
Pernyataan itu juga ditanda tangan langsung oleh Effendi.