Jika orang tersebut memiliki semangat dan kegigihan yang sama seperti Anda dulu, tentu Anda akan merasa ingin membantu.
Inilah pola pikir kebanyakan mentor, mereka cenderung mau membantu orang yang genuine, ambisius, dan punya karakter kuat.
Mereka melihat bayangan diri mereka sendiri pada Anda. Namun, untuk sampai di titik ini, Anda perlu punya sesuatu yang ditawarkan.
2. Tentukan Jati Diri
Salah satu kesalahan terbesar dalam membangun jaringan adalah tidak tahu siapa diri dan apa value Anda.
Banyak orang datang kepada mentor hanya dengan permintaan, tanpa menawarkan solusi atau kemampuan.
Bill Gates dan Warren Buffett pernah ditanya tentang rahasia kesuksesan mereka.
Jawaban keduanya sama, yakni fokus. Bill Gates menghabiskan masa mudanya mendalami coding, sementara Buffett mengasah keterampilan analisis sejak remaja.
Hal serupa berlaku untuk semua orang sukses. Di mana, mereka tidak mencoba menguasai segalanya, namun menguasai satu hal dan menjadi terbaik di bidang itu.
3. Mulai dari Level yang Tepat
Jangan langsung berharap bisa menjadi partner konglomerat jika Anda belum punya apa-apa.
Networking adalah perjalanan bertahap. Mulailah dengan mentor yang satu level di atas Anda, pelajari sebanyak mungkin, naikkan value diri, dan baru naik ke level berikutnya.
Hindari kesalahan fatal seperti datang hanya untuk meminta uang atau koneksi.
Orang sukses sangat peka terhadap niat orang lain. Jika mereka mencium Anda hanya datang untuk “mengambil,” mereka akan menolak sejak awal.