POSKOTA.CO.ID - Menjelang kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, beredar spanduk dan poster bertuliskan PSI Partai Super Tbk.
Seperti diberitakan, yang menarik di bagian atas tulisan PSI terdapat gambar gajah berkepala warna merah.
Apakah ini yang disebut rebranding Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan mengubah logo dan lambang partai? Boleh jadi demikian, dimana perubahan logo partai secara resmi akan dilakukan bersamaan dengan kongres pertama partai tersebut di Kota Solo.
"Kalian paham nggak kenapa dipilih gajah sebagai simbol partai?" kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Ini Penyebab Kemiskinan Struktural
"Tentu nanti akan ada penjelasan resmi tentang logo dan simbol partai dari para petinggi partai di acara kongres. Kita jangan mendahului,” kata Yudi.
“Logo itu penuh dengan makna, begitu juga tentang pemilihan warna, garis tegak, lurus, miring, arah gambar, semuanya memiliki makna,” kata mas Bro.
“Yang jelas gajah itu bertubuh besar, punya belalai panjang, kuping besar dan hidup dalam kelompok sosial yang terorganisir,” kata Heri.
“Yang menarik, dalam kelompok sosialnya, gajah betina sebagai pemimpinnya ,” ujar Yudi.
“Tidak itu saja, gajah meski bertubuh besar memiliki kemampuan berenang yang handal selama berjam - jam,” urai Heri.
“Gajah dikenal sebagai binatang yang cerdas dan memiliki daya ingat yang kuat. Konon, mampu mengingat jalur migrasi, lokasi sumber air dan anggota kelompoknya selama bertahun -tahun,” tambah mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Musim Kemarau, Masih Kebanjiran
“Terus kepala warna merah, apa maknanya,” tanya Yudi.
“Tunggu saja penjelasan resmi, kenapa kepalanya yang berwarna merah. Kalau secara umum, merah itu perlambang berani,” jelas mas Bro.
“Merah juga pertanda energi pembangkit semangat. Ada gairah,” ujar Heri.
“Lantas bagaimana dengan banteng?,” tanya Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Boleh Kecil,Tapi Layak Huni
“Banteng juga perlambang kokoh dan kuat. Memiliki tubuh yang kuat berotot, berkaki besar dan tanduk melengkung yang kuat sebagai alat pertahanan diri,” urai mas Bro.
“Lebih kuat mana, gajah dan banteng?,” kata Yudi.
“Keduanya memiliki kekuatan dan kelebihan masing - masing. Kalau mana yang lebih kuat, tergantung dari mana melihatnya,” kata mas Bro.
“Lagian, apa tujuannya membandingkan,” ujar Heri.
“Iya, ojo dibanding - bandingke,” ujar mas Bro. (Joko Lestari)