Fakta bahwa ketiganya kemudian benar-benar menjadi kandidat resmi Pilpres 2024 membuat banyak orang menganggap ramalannya “terbukti.” Namun, secara rasional, ketiga nama tersebut memang sudah lama menjadi figur dominan dalam peta politik nasional.
2. Ramalan Pengunduran Diri Konglomerat Dunia
Lord Rangga pernah menyatakan bahwa Jack Ma dan Bill Gates akan mundur dari jabatannya dalam waktu dekat. Benar saja, dua bulan setelah pernyataan itu, Jack Ma mundur dari Alibaba, dan Bill Gates mundur dari Dewan Direksi Microsoft.
Fenomena ini kemudian dikaitkan sebagai “validasi supranatural,” walau sebenarnya, banyak analis bisnis global sudah memprediksi peralihan kepemimpinan di perusahaan besar tersebut.
3. Ramalan Invasi Rusia-Ukraina
Pada 2020, Lord Rangga pernah menyebut Rusia akan melakukan invasi terhadap Ukraina. Dua tahun kemudian, pada 2022, perang Rusia-Ukraina benar-benar pecah.
4. Ramalan Asal-usul Covid-19
Salah satu klaim paling kontroversialnya adalah bahwa virus corona merupakan rekayasa laboratorium buatan manusia di China.
Pernyataan ini sempat dianggap teori konspirasi, meski kemudian Presiden AS Joe Biden membuka investigasi tentang kemungkinan kebocoran laboratorium Wuhan.
Ramalan ini sekaligus memicu perdebatan etis mengenai batas antara kebebasan berpendapat dan penyebaran hoaks, terutama di tengah situasi krisis kesehatan.
5. Ramalan Mundurnya Perdana Menteri Inggris
Lord Rangga juga pernah memprediksi akan ada Perdana Menteri dunia yang tiba-tiba mengundurkan diri. Pada 2022, Boris Johnson mundur sebagai Perdana Menteri Inggris.
Lagi-lagi, peristiwa ini memancing publik untuk mengaitkannya dengan ramalan Lord Rangga.
Antara Kenyataan dan Imajinasi: Mengapa Sosok Ini Tetap Dikenang?
Fenomena viral Lord Rangga merefleksikan dua sisi masyarakat digital:
- Kerinduan Kolektif Akan Sosok Ikonik
Sosok nyentrik seperti Lord Rangga menawarkan hiburan, eskapisme, sekaligus objek diskusi. Dalam hiruk-pikuk media sosial, figur seperti ini menjadi “penyegar” yang mendobrak monoton berita sehari-hari. - Daya Tarik Narasi Konspirasi
Kecenderungan publik untuk memercayai teori konspirasi bukan hanya soal kebenaran, tapi juga kebutuhan psikologis: ingin merasa tahu “rahasia besar” yang tidak diketahui orang lain. - Transformasi Digital dan Mitos Modern
Di era TikTok, siapa pun bisa membentuk kultus penggemar. Lord Rangga menjadi contoh betapa mitos modern dapat tercipta dari perpaduan viralitas, citra unik, dan narasi yang memikat.
Baca Juga: Ubah Konsep! Alasan Menarik Putri Karlina Batal Nikah di KUA dengan Putra Dedi Mulyadi
Dari kacamata manusia biasa, kisah Lord Rangga tidak hanya soal ramalan atau Sunda Empire. Ini juga potret:
- Bagaimana media sosial memengaruhi persepsi realitas.
- Bagaimana kerinduan kolektif bisa menghidupkan sosok yang telah wafat.
- Bagaimana selebritas internet bisa menjadi legenda urban.