POSKOTA.CO.ID - Di era sekarang, kebebasan finansial bukan lagi impian yang hanya bisa dicapai oleh anak orang kaya. Siapapun bisa meraihnya asal tahu langkah-langkahnya, konsisten, dan memahami risikonya.
Inilah prinsip yang selalu dipegang oleh Kalimasada bersama Timothy Ronald di Akademi Crypto: "Mulai dari hal dasar, bangun fondasi dengan kuat, baru kemudian melangkah lebih jauh."
Akademi Crypto bukan sekadar komunitas pencari untung cepat, melainkan wadah yang mengajarkan bahwa kebebasan finansial adalah hasil dari manajemen yang baik, bukan keberuntungan semata.
Di sini, kita diajak untuk berpikir jangka panjang, bukan sekadar mengejar keuntungan instan dari aset kripto yang naik drastis lalu terjun bebas.
Baca Juga: 7 Aturan Hidup untuk Mencapai Kebebasan Finansial Menurut Timothy Ronald
Kebebasan Finansial ala Kalimasada dan Timothy Ronald
- Kumpulkan Rp10 Juta Pertama: Gaji Kecil Bukan Halangan
Langkah awal: biasakan menyisihkan uang dari penghasilan bulanan. Meski gaji pas-pasan, bukan berarti tidak bisa menabung.
Kuncinya adalah mengatur keuangan dengan cerdas pisahkan antara uang untuk kebutuhan sehari-hari dan tabungan masa depan.
Timothy dan tim Kalimasada sering menekankan: "Yang penting bukan seberapa besar gajimu, tapi seberapa besar komitmenmu untuk menabung terlebih dahulu."
Buat target realistis, misalnya Rp500 ribu per bulan. Dalam 20 bulan, kamu sudah memiliki Rp10 juta sebagai modal awal untuk keluar dari ketidakstabilan finansial.
- Lunasi Utang Konsumtif: Jangan Terjebak Gaya Hidup "Fake Rich"
Banyak orang berpenghasilan cukup, tapi mentalnya masih lemah. Uang habis untuk membayar cicilan gadget mahal, sepatu branded, atau paylater demi gaya hidup di media sosial.
Padahal, kebebasan finansial mustahil tercapai jika masih dibelenggu utang berbunga tinggi.
Kalimasada mengajarkan: "Utang boleh diambil, asal untuk hal produktif dan terukur." Misalnya, cicilan motor untuk bekerja? Boleh. Tapi utang demi jam tangan agar terlihat kaya? Itu jebakan fake rich yang merugikan.
Bersihkan dulu semua utang konsumtif sebelum mulai berinvestasi atau membeli aset digital. Bebas utang = pikiran lebih tenang.
- Siapkan Dana Darurat: Jaga Keamanan Sebelum Mengejar Keuntungan
Sebelum berinvestasi, pastikan punya dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran. Ini penting agar kamu tidak panik saat menghadapi PHK, sakit, atau godaan FOMO (fear of missing out) di pasar kripto.
Tim Kalimasada menyarankan: "Simpan dana darurat di instrumen likuid dan minim risiko." Contohnya:
- E-wallet dengan bunga harian (Flip, DANA Premium)
- Reksa dana pasar uang
- Deposito digital
- Tujuannya bukan untuk mencari untung besar, melainkan menjaga stabilitas keuangan dan ketenangan pikiran.
- Mulai Berinvestasi: Sesuaikan dengan Profil Risiko
Setelah fondasi keuangan aman, baru saatnya memikirkan investasi. Kalimasada selalu menekankan pentingnya mengenali profil risiko sebelum memulai:
- Pemula? Mulai dengan instrumen rendah risiko seperti emas atau reksa dana.
- Mau belajar saham? Fokus pada saham big cap, hindari saham spekulatif.
- Dana lebih dan mental kuat? Bisa alokasikan sebagian kecil ke kripto.
Seperti kata Timothy: "Kripto bukan untuk semua orang. Tapi kalau mau terjun, wajib belajar. Jangan sekadar ikut-ikutan grup Telegram."
- Kebebasan Finansial = Hidup Sesuai Keinginan Tanpa Tekanan
Kebebasan finansial versi Kalimasada bukan berarti pensiun muda atau punya villa di Bali, melainkan:
- Bisa berhenti dari pekerjaan tanpa khawatir kelaparan.
- Bisa menolak proyek yang tidak sesuai dengan nilai diri.
- Bisa liburan tanpa harus berutang.
"Jika kamu bisa hidup sesuai gaya hidupmu, tanpa tekanan finansial itulah arti merdeka yang sesungguhnya," ungkap Timothy dalam salah satu cuplikan TikTok.
Kebebasan Finansial Butuh Perencanaan
Kebebasan finansial bukan sulap atau hasil dari untung instan. Ia dibangun melalui konsistensi, pembelajaran terus-menerus, dan pengembangan diri.
Baca Juga: Strategi Mencapai Kebebasan Finansial di Usia Muda untuk Karyawan
Kehadiran Kalimasada bukan untuk membuatmu kaya mendadak, melainkan membimbingmu agar tidak tersesat dalam membangun masa depan finansial.
Mulailah dari hal kecil: tahan diri dari belanja impulsif, lunasi utang, dan pelajari cara mengelola portofolio.
Di dunia serba digital ini, mereka yang disiplin akan menang, sementara yang gegabah akan tertinggal.