DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Depok disambut antusias oleh para siswa dan orang tua, termasuk di Sekolah AMEC, Kecamatan Bojongsari.
Rizka, 36 tahun, warga Reni Jaya, mengungkapkan semangat putrinya yang berusia 5 tahun untuk masuk sekolah pertamanya.
“Pagi-pagi anaknya sudah begitu antusias untuk berangkat ke sekolah. Untuk dapat mengenal teman-teman barunya sampai tidak sempat sarapan,” kata Rizka saat ditemui di sela MPLS di Sekolah AMEC, Senin, 14 Juli 2025.
Ia menambahkan, sejak awal putrinya memang sudah ingin sekolah.
Baca Juga: Niat Bantu Orang Tua Beli Rumah, Pemuda di Depok Malah Ditipu Teman
“Karena begitu antusias alhamdulillah anaknya bangun pagi tidak sulit. Dari awal senang punya teman baru, jadi tambah semangat,” ucapnya.
Rizka memilih TK di Sekolah AMEC karena kualitas pendidikan yang baik dan program tahfidz.
“Sekolahnya juga menerapkan bilingual, bahasa Inggris dan Arab. Saya berharap anak saya bisa dididik menjadi anak yang bertakwa dan berakhlak baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Sekolah AMEC, H. Mamun Ibnu Ridwan menjelaskan, MPLS berlangsung selama enam hari, dari Senin hingga Jumat.
Baca Juga: Curanmor di Depok Berlanjut, Pick Up Hilang Usai Truk Dibawa Kabur
“Para pelajar yang mengikuti MPLS diajarkan tentang visi-misi sekolah, tata tertib, beradaptasi dan bersosialisasi. Termasuk diperkenalkan dengan program bilingual dan tahfidz,” kata Mamun usai membuka MPLS di Lapangan AMEC.
Pada hari pertama, siswa dikenalkan pada tata tertib sekolah, guru, dan teman-teman baru. Ia menegaskan MPLS di sekolahnya bebas kekerasan dan bullying. “Pihak sekolah menjamin tidak ada kekerasan. Kami akan melakukan pengawasan ketat bila ada penyimpangan,” tegasnya.
Jumlah siswa baru yang mengikuti MPLS tahun ini, lanjut Mamun, yakni 20 anak di TK, 25 di SD, 30 di SMP, dan 30 di SMK.
“Kepada para siswa baru kami harap bisa segera beradaptasi dengan sistem di Sekolah AMEC,” ujarnya.
Sebagai simbol pembukaan MPLS, sekolah juga melepas burung merpati di lapangan sekolah. “Ini sebagai simbol terbang bersama meraih cita-cita,” kata Mamun.