Dalam konferensi pers, Santos mencoba menenangkan situasi dengan menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan bagian dari permainan sepak bola.
"Itu permainan, dia coba masuk lalu ada Paulinho lalu terjadi. Saya sudah minta maaf, Paulinho juga minta maaf," ujar Marcos Santos.
"Tapi kami tidak bisa apa-apa, karena dia pemain Timnas Indonesia suporter marah, kami akan melihat kejadiannya bagaimana, tapi mereka bisa selesaikan sendiri," sambungnya.
Baca Juga: Kabar Buruk, Ole Romeny Absen di Final Piala Presiden 2025 karena Cedera Parah?
Analisis Kekalahan Arema FC
Selain membahas kontroversi cedera, pelatih Arema FC juga memberikan analisis mengenai kekalahan telak timnya. Menurut Marcos Santos, insiden mati lampu di Stadion Si Jalak Harupat menjadi faktor utama yang mengganggu performa Singo Edan.
Lampu stadion tiba-tiba padam ketika pertandingan belum memasuki menit kelima. Wasit menghentikan pertandingan selama 15 menit hingga lampu kembali menyala. Selama pemadaman tersebut, para pemain hanya melakukan jogging ringan untuk menjaga kondisi fisik.
"Saat pertandingan dimulai permainan Arema FC luar biasa, mereka bikin lawan bingung tapi saat mati lampu dan fokus Arema kurang, dan langsung kebobolan dua kali, cepat sekali," kata Marcos Santos.
Dampak Kontroversi di Media Sosial
Insiden cedera Ole Romeny oleh Paulinho menjadi trending topic di berbagai platform media sosial. Ribuan netizen mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap aksi pemain Arema FC tersebut, terutama mengingat Ole Romeny adalah salah satu pemain kunci Timnas Indonesia.
Baca Juga: Tampil Moncer di Piala Presiden 2025, Eksel Runtuhkahu Dapat Pujian dari Pelatih Persija Jakarta
Kontroversi ini juga menunjukkan betapa besarnya perhatian masyarakat terhadap sepak bola Indonesia dan Piala Presiden 2025.
Reaksi yang masif dari penggemar menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia memiliki basis penggemar yang sangat loyal dan emosional.
“Pemain Timnas Indonesia lebih berharga daripada klub bola ini,” kata netizen.
