Inilah Usia dan Nama Anak Arya Daru Pangayunan dan Meta Ayu Puspitantri yang Jarang Terekspos Publik. (Sumber: Instagram/@ddaru_chee)

HIBURAN

Siapa Saja Nama Anak Arya Daru Pangayunan? Berikut Fakta Usia dan Kehidupan Pribadinya

Rabu 09 Jul 2025, 09:52 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kabar duka mendalam datang dari lingkungan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.

Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda yang dikenal berdedikasi tinggi dalam perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

Tragedi ini tidak hanya mengguncang keluarga besar Kemlu, tetapi juga kalangan akademisi dan komunitas pegiat diplomasi di Tanah Air.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Bansos dan Judol

Kronologi Penemuan Jasad

Penemuan jasad Arya bermula dari rasa khawatir sang istri, Meta Ayu Puspitantri, yang tak kunjung mendapat kabar dalam beberapa waktu terakhir. Meta kemudian meminta penjaga kos untuk mengecek kamar yang ditempati Arya.

Saksi mata sekaligus kerabat korban, Iyarman Waruwu, mengungkapkan kondisi mengejutkan saat pintu kamar berhasil dibuka. Arya ditemukan dalam posisi terlentang di atas tempat tidur, dengan kepala tertutup lakban berwarna kuning, dan tubuh berselimut kain biru dongker.

Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi, memastikan bahwa hasil pemeriksaan awal atau visum luar tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun barang yang hilang. “Kita masih selidiki lebih lanjut. Visum luar menunjukkan tidak ada luka kekerasan. Namun untuk memastikan penyebab pasti kematian, kami melakukan autopsi,” terang Kompol Rezha.

Jenazah Arya langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi kos sebagai bahan penelusuran.

Riwayat Pendidikan dan Karier Diplomasi

Arya Daru Pangayunan lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 15 Juli 1986. Ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), program studi Hubungan Internasional.

Sejak lulus, Arya memilih jalur karier di dunia diplomasi. Rekam jejak profesionalnya tergolong kaya pengalaman. Berdasarkan profil di akun LinkedIn pribadi, Arya pernah ditugaskan dalam berbagai perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Beberapa posisi strategis yang pernah diemban antara lain:

Selepas penugasan luar negeri, Arya kembali ke Tanah Air dan mengabdi sebagai Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI, sebuah unit yang memiliki peran vital dalam menjaga keselamatan dan hak-hak warga Indonesia di mancanegara.

Kontribusi Arya dalam Perlindungan WNI

Sebagai diplomat, Arya bukan hanya sekadar menjalankan tugas administratif. Ia dikenal vokal dalam isu perlindungan pekerja migran Indonesia. Salah satu kontribusi penting Arya sempat menjadi pemberitaan nasional ketika ia memimpin proses pemulangan tujuh anak Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO) dari Taiwan pada Juli 2023.

Langkah cepat Arya kala itu diapresiasi banyak pihak, terutama keluarga pekerja migran yang terbantu. Rekan sejawatnya mengenang Arya sebagai sosok yang cekatan, empatik, dan pantang menyerah dalam mengadvokasi hak WNI di luar negeri.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Arya Daru Pangayunan adalah menantu Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prof. Basu Swasta Dharmmesta. Dari pernikahannya dengan Meta Ayu Puspitantri, Arya dikaruniai dua orang anak. Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai nama dan usia kedua buah hati pasangan ini.

Selain aktif dalam profesi, Arya juga memiliki minat mendalam di bidang otomotif dan olahraga air, khususnya snorkeling. Akun Instagram pribadinya, @ddaru_chee, banyak memuat dokumentasi kegiatan rekreasi dan hobi. Bahkan, ia sempat membuat kanal YouTube yang menampilkan ulasan kendaraan serta perjalanan menyelam.

Respons Keluarga Besar Kemlu dan Masyarakat

Kabar meninggalnya Arya memicu gelombang duka di kalangan diplomat Indonesia dan komunitas akademik Universitas Gadjah Mada. Sejumlah kolega mengungkapkan rasa kehilangan mendalam di media sosial.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan tertulis menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, serta mengenang Arya sebagai diplomat muda yang berdedikasi penuh dalam pengabdian untuk negara.

Upaya Penyelidikan yang Masih Berlangsung

Hingga saat ini, penyidik Polsek Metro Menteng bersama tim Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat terus menelusuri kemungkinan penyebab pasti kematian Arya. Selain autopsi, polisi mendalami rekaman CCTV, riwayat komunikasi, dan barang bukti lain di lokasi kejadian.

Menurut Kompol Rezha Rahandhi, pihaknya tidak ingin berspekulasi sebelum hasil autopsi keluar. “Kami akan informasikan perkembangannya jika hasil pemeriksaan laboratorium forensik sudah selesai,” ujar Kapolsek.

Baca Juga: Kode Redeem FF 9 Juli 2025 Terbaru, Klaim 1000 Diamonds dan Weapon Eksklusif Free Fire

Kenangan dan Warisan Profesional

Meski kepergian Arya meninggalkan luka, rekam jejak pengabdiannya menjadi inspirasi banyak diplomat muda. Pengalaman bekerja di beberapa negara, kecintaan pada pekerjaannya, serta perhatiannya terhadap isu sosial menjadikan sosok Arya Daru Pangayunan teladan bagi generasi penerus di Kemlu.

Kepergian Arya Daru Pangayunan bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia diplomasi Indonesia. Ia adalah contoh nyata dedikasi tanpa pamrih dalam tugas negara.

Di tengah penyelidikan yang masih berlangsung, keluarga besar Kementerian Luar Negeri, rekan seprofesi, serta masyarakat luas berharap agar penyebab pasti kematian Arya dapat segera terungkap secara transparan.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan jasa Arya dalam mengabdi pada bangsa menjadi amal baik yang selalu dikenang.

Tags:
Rekaman CCTV kematianPerlindungan WNIPerlindungan WNI di Luar NegeriKabar duka KemluDiplomat muda KemluArya Daru Pangayunan

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor