Lee Si Young dan Kehamilan Melalui IVF: Cermin Kemandirian Perempuan Modern di Korea Selatan (Sumber: Instagram/@leesiyoung38)

HIBURAN

Lee Si Young Beberkan Fakta Mengejutkan: Hamil Lewat IVF Tanpa Restu Mantan Suami, Ini Kronologinya

Rabu 09 Jul 2025, 14:04 WIB

POSKOTA.CO.ID - Lee Si Young kembali menjadi pusat perhatian publik setelah secara terbuka mengungkapkan kehamilan keduanya yang dilakukan melalui prosedur in vitro fertilization (IVF).

Pernyataan ini disampaikan oleh Lee Si Young dalam wawancara dengan media, termasuk Asian Junkie, yang kemudian ramai diperbincangkan baik oleh penggemar maupun pengamat sosial.

Yang membuat pengakuan ini menjadi sorotan bukan hanya karena status Lee sebagai figur publik, tetapi juga karena ia secara terang-terangan mengakui bahwa proses IVF tersebut dilakukan tanpa persetujuan mantan suaminya. Pernyataan ini secara otomatis memantik perdebatan etis dan legal yang lebih luas.

“Saya ingin memiliki anak lagi, dan saya memilih IVF sebagai jalan terbaik,” ujar Lee Si Young dengan nada penuh keyakinan.

Bagi sebagian pihak, langkah ini dianggap sebagai perwujudan kemandirian perempuan dalam menentukan nasib reproduksi dan masa depannya sendiri. Namun, bagi yang lain, keputusan Lee dinilai kontroversial, bahkan memunculkan pertanyaan mendasar mengenai hak-hak pihak lain yang terlibat secara biologis.

Baca Juga: Viral Video Rekaman Brigadir Nurhadi Sebelum Tewas di Villa NTB, Nama Misri Puspita Sari Jadi Sorotan

IVF dan Fenomena Ibu Tunggal di Korea Selatan

In vitro fertilization atau fertilisasi in vitro adalah salah satu metode reproduksi berbantu yang semakin umum di Korea Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, statistik menunjukkan peningkatan signifikan jumlah perempuan yang memilih menjadi ibu tunggal melalui prosedur ini.

Tren ini tidak dapat dilepaskan dari sejumlah faktor sosial, di antaranya:

Media Korea seperti Chosunbiz dan 메일경제 mencatat bahwa generasi perempuan profesional di Korea Selatan semakin vokal memperjuangkan hak reproduksi mereka, meskipun harus menghadapi tantangan hukum dan tekanan sosial.

Kontroversi Etis dan Implikasi Hukum

Pernyataan Lee Si Young tentang tidak dilibatkannya mantan suami dalam proses IVF menjadi salah satu poin yang paling banyak dikritik. Pakar hukum keluarga di Korea Selatan menyoroti sejumlah pertanyaan yang muncul:

Dalam perspektif etis, sebagian kalangan memandang keputusan ini berpotensi mereduksi prinsip kesepakatan bersama dalam membangun keluarga. Namun, di sisi lain, ada pula argumen bahwa hak reproduksi seorang perempuan adalah bagian dari hak asasi yang tak dapat dicabut, terutama jika ia memiliki kemandirian penuh untuk membesarkan anak tersebut.

Kontroversi ini semakin relevan mengingat Korea Selatan sedang bergulat dengan reformasi kebijakan keluarga yang lebih ramah terhadap pola keluarga non-tradisional, termasuk keluarga ibu tunggal dan pernikahan sipil.

Perjalanan Lee Si Young: Dari Atlet Tinju hingga Ikon Kemandirian

Sebelum dikenal sebagai sosok yang vokal memperjuangkan kemandirian perempuan, Lee Si Young telah lebih dulu membangun reputasi unik sebagai artis sekaligus atlet tinju profesional. Kariernya sebagai aktris melesat lewat peran-peran dramatis yang memperlihatkan citra perempuan kuat.

Di luar dunia hiburan, Lee mengejutkan publik ketika berhasil memenangkan berbagai pertandingan tinju tingkat nasional, menjadi simbol bahwa perempuan juga bisa bersinar di arena yang identik dengan kekuatan fisik.

Pada tahun 2020, pernikahan Lee Si Young berakhir dengan perceraian yang cukup menguras emosi. Sejak itu, ia dikenal sebagai ibu tunggal yang gigih, membesarkan anak pertamanya sambil terus aktif dalam proyek akting, iklan, hingga kegiatan sosial.

Kini, dengan kehamilan keduanya, ia sekali lagi menunjukkan bahwa tekadnya untuk membangun keluarga tidak surut meskipun tanpa pasangan.

Reaksi Publik: Apresiasi dan Kritik

Kabar kehamilan Lee Si Young sontak menjadi tajuk utama media daring di Korea dan internasional. Respons publik pun terbagi dua:

Media sosial pun menjadi ruang perdebatan sengit antara dua kelompok ini, menunjukkan betapa isu reproduksi perempuan masih sarat dengan stigma dan tafsir moral di masyarakat Korea Selatan.

Fenomena Global: IVF dan Perempuan yang Memilih Sendiri

Fenomena perempuan memilih IVF secara mandiri tidak hanya terjadi di Korea Selatan. Di banyak negara, angka ibu tunggal melalui IVF terus bertambah. Hal ini mencerminkan perubahan sosial dan peningkatan kesadaran akan hak reproduksi perempuan.

Sejumlah penelitian internasional menunjukkan motivasi perempuan menjalani IVF secara mandiri antara lain:

Dalam konteks ini, keputusan Lee Si Young dapat dilihat sebagai bagian dari tren global yang lebih luas, meskipun diwarnai kompleksitas hukum dan norma setempat.

Baca Juga: Klik-Klik di HP, Saldo DANA Gratis Rp165.000 Terkirim ke Dompet Elektronik Pakai Aplikasi Ini

Lee Si Young: Inspirasi atau Kontroversi?

Pertanyaan besar yang muncul setelah pengakuan Lee Si Young adalah: Apakah ia menjadi panutan atau justru simbol kontroversi?

Jawabannya bergantung pada perspektif. Bagi para pendukung kemandirian perempuan, langkah Lee adalah wujud nyata keberanian melawan stigma. Sementara bagi pengamat konservatif, tindakan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi hukum dan psikologis bagi anak yang lahir dari proses IVF.

Terlepas dari pro dan kontra, satu hal yang pasti: Lee Si Young tidak sekadar bintang layar kaca. Ia adalah cermin dinamika sosial kontemporer yang memperlihatkan betapa rumitnya persimpangan antara kebebasan individu, etika keluarga, dan ekspektasi masyarakat.

Kisah Lee Si Young bukan hanya soal seorang selebritas yang hamil melalui IVF. Ini adalah refleksi perubahan sosial di Korea Selatan dan dunia di mana perempuan semakin berdaya untuk menentukan arah hidupnya sendiri.

Perjalanan Lee juga menunjukkan bahwa menjadi ibu tunggal tidak lantas membuat seseorang kehilangan identitas, karier, atau harga diri. Sebaliknya, bagi banyak perempuan, pengalaman tersebut menjadi sumber kekuatan baru yang layak diapresiasi.

Dalam konteks perdebatan yang masih berlangsung, satu hal tetap tak terbantahkan: kisah Lee Si Young akan terus dikenang sebagai salah satu bab penting dalam sejarah kemandirian perempuan modern.

Tags:
hak reproduksi perempuankehamilan selebritasibu tunggalIVF Korea SelatanLee Si Young

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor