Waspada banjir dan hujan lebat! BMKG prediksi cuaca ekstrem bergeser ke Indonesia Tengah dan Timur. Pemda diminta siaga penuh. Baca selengkapnya. (Sumber: Instagram/@dwikoritakarnawati)

Nasional

Peringatan BMKG, Pemda Diminta Siaga! Potensi Banjir dan Hujan Lebat di Jawa Hingga Indonesia Timur Pekan Ini

Selasa 08 Jul 2025, 12:01 WIB

POSKOTA.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi dalam sepekan ke depan.

Fenomena ini berpeluang meluas dari wilayah Jawa hingga ke Indonesia Tengah dan Timur, sehingga memerlukan kewaspadaan tinggi dari seluruh pihak.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi dampak buruk cuaca ekstrem.

Langkah koordinasi dengan berbagai instansi terkait pun dinilai krusial untuk meminimalisir risiko bencana yang mungkin terjadi.

Baca Juga: BMKG Prediksi Curah Hujan Tinggi hingga Oktober 2025

Pergeseran Cuaca Ekstrem ke Indonesia Bagian Tengah dan Timur

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang saat ini melanda Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan Jawa Barat, berpotensi bergeser ke wilayah Indonesia Tengah dan Timur setelah 8 Juli 2025.

"Oleh karena itu mohon pemerintah daerah itu tetap berjaga-jaga, bersiaga gitu ya. Bukan hanya sekadar waspada, bersiaga caranya bagaimana, terus memonitor perkembangan informasi cuaca dari BMKG," tegas Dwikorita saat berbincang dengan wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 7 Juli 2025.

Ia menekankan pentingnya koordinasi antarlembaga, termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai (BWS), dan Basarnas.

BMKG sendiri telah membangun jejaring komunikasi melalui WhatsApp Group untuk memastikan informasi peringatan dini tersampaikan dengan cepat.

Peringatan Dini dan Antisipasi Bencana

BMKG secara rutin mengeluarkan peringatan dini terkait fenomena cuaca ekstrem, termasuk banjir, angin kencang, dan hujan lebat. Peringatan ini biasanya disampaikan seminggu sebelum kejadian dan diperbarui setiap tiga hari.

"Katakan peringatan dini untuk cuaca ekstrem kemarin mulai keluar tanggal 28 Juni. Diulang lagi 3 Juli, tapi berlaku mulai 4 Juli sampai 11 Juli. Jadi diulang lagi, nah kemudian setiap 3 hari diulang lagi," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Mengapa Curah Hujan Masih Tinggi di Sejumlah Wilayah? BMKG Ungkap Penyebab Anomali Cuaca

Dampak Cuaca Ekstrem: Banjir Melanda Jakarta

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa banjir telah menggenangi 50 titik di Jakarta pada Minggu 6 Juli 2025, menyebabkan ratusan warga mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari menyebutkan, tingginya curah hujan sejak Sabtu 5 Juli 2025 memicu kenaikan muka air di sejumlah pintu air. Fenomena pasang air laut di pesisir utara Jakarta turut memperparah kondisi.

"Adapun, wilayah terdampak di Jakarta Selatan mencakup 20 RT yang tersebar di Kelurahan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai," jelasnya.

Sementara itu, sebanyak 30 RT di Jakarta Timur juga terdampak, meliputi Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 270 sentimeter.

Baca Juga: BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Jabodetabek hingga 11 Juli

Masyarakat Diminta Waspada

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi dan menghindari lokasi rawan banjir serta longsor.

Pemerintah daerah diharapkan segera menyiapkan langkah mitigasi, termasuk penyiapan posko darurat dan evakuasi warga di zona risiko tinggi.

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan dampak cuaca ekstrem dapat diminimalisir melalui koordinasi yang solid antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat.

Tags:
BMKG potensi cuaca ekstremKepala BMKGDwikorita KarnawatiBWSBPBDBasarnasbanjirangin kencanghujan lebat BNPB

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor