Wagub Jabar, Erwan Setiawan bersama Wamen Transmigrasi Indonesia, Viva Yoga Mauladi berkunjung ke Yayasan Bambu Indonesia di Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa, 8 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Sekar Putri Andini)

EKONOMI

Kabupaten Bogor Berpotensi Jadi Sentra Bambu Nasional, Pemprov Jabar Siap Dukung

Selasa 08 Jul 2025, 21:39 WIB

CIBINONG, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, menyampaikan bahwa kawasan Kabupaten Bogor memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sentra bambu nasional.

Hal itu disampaikannya usai mengunjungi Yayasan Bambu Indonesia di Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa, 8 Juli 2025, bersama Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi.

Menurut Erwan, bambu merupakan tanaman yang memiliki manfaat luas, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi.

"Bambu memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang sangat besar. Ia mampu menghasilkan oksigen, menjernihkan air, serta mencegah longsor,” kata Erwan.

Baca Juga: Sekda Kabupaten Bogor Dorong Percepatan Program DOB dan Jalan Khusus Tambang

"Kalau dikelola dengan baik, ini bisa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat sekaligus solusi lingkungan," jelasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun akan terus mendorong budidaya bambu di berbagai wilayah, terutama di daerah yang secara geografis cocok seperti Kabupaten Bogor.

"Kami akan terus upayakan untuk mengembangkan ini bukan hanya di Bogor, tapi di seluruh Jawa Barat. Bahkan pesantren-pesantren pun bisa dilibatkan dalam pelestarian dan pemanfaatannya," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menambahkan bahwa Indonesia memiliki 161 varietas bambu, jumlah terbanyak di dunia.

Keanekaragaman ini menjadi modal besar bagi pengembangan bambu sebagai komoditas unggulan, khususnya di wilayah pedesaan seperti Kabupaten Bogor.

Menurutnya, potensi bambu tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bahan konstruksi, furnitur, hingga produk kerajinan tangan yang bernilai jual.

Baca Juga: Warga di Bogor Keluhkan Masalah Sistem Penerimaan Murid Baru

“Ke depan, kami akan menyiapkan sistem off-taker, yaitu skema pembelian langsung dari hasil budidaya masyarakat," ujar Viva.

"Dengan mekanisme ini, perputaran ekonomi rakyat bisa tumbuh karena hasil bambu yang mereka kembangkan memiliki kepastian pasar."

"Bambu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bangunan, furnitur, hingga kerajinan, sehingga membuka peluang usaha yang luas dan berkelanjutan," katanya.

Pemerintah pun berharap, pengembangan bambu dapat menjadi bagian dari strategi konservasi lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan. (CR-5)

Tags:
BogorbambuErwan Setiawan

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor