RAWA MALANG, POSKOTA.CO.ID – Kondisi jalan utama di Kampung Rawa Malang RT 5 RW 10, Cilincing, Jakarta Utara, rusak parah dan menyulitkan aktivitas warga.
Kerusakan ini juga berdampak pada akses menuju Hutan Kota Rawa Malang.
Ma'ani, 79 tahun, salah satu warga mengaku sudah bertahun-tahun jalanan yang sering dilewati warga itu rusak.
"Udah bertahun-tahun tuh jalan rusak apalagi kalo hujan parah bangat," ujar Ma'ani.
Baca Juga: DPRD Tepis Jakarta Bukan Kota Termacet, Sebut Macet Masih Terjadi di Jam Sibuk
Dia menyampaikan, penyebab jalan itu rusak akibat dari truk kontainer yang lalu lalang di jalan tersebut.
"Itu akibat mobil-mobil gede itu kontainer," ucap Ma'ani.
Kendati demikian, dia berharap agar pemerintah turun tangan untuk mengatasi permasalah jalan utama warga Kampung Rawa Malang RT 05 RW 10.
Pantauan Poskota, jalan sepanjang sekitar 1 kilometer dari arah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper menuju permukiman tersebut tampak berlubang, bergelombang, dan digenangi air.
Kondisinya becek dan sangat licin, menyulitkan pengendara roda dua maupun empat.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Batalkan CFN dan Festival Muharam, Ini Kata Pramono
Wartawan Poskota yang melintas di lokasi harus mengendarai sepeda motor secara perlahan, dengan kecepatan hanya sekitar 10 km/jam untuk menghindari kecelakaan.
Di sisi kanan jalan tersebut tampak sebuah gudang peti kemas. Namun, tidak terlihat jelas siapa pemilik gudang atau berasal dari perusahaan mana.
Jalan ini juga dilalui oleh kendaraan berat seperti kontainer pembawa peti kemas. Menurut pantauan di lapangan, kontainer berlalu-lalang di sepanjang jalan yang rusak tersebut.
Kerusakan juga ditemukan pada akses menuju Hutan Kota Rawa Malang. Jalanan di sekitar lokasi mengalami kondisi serupa, yakni berlubang, bergelombang, dan becek.
Baca Juga: DPRD Jakarta Minta Pemprov Atasi Masalah Air Bersih di Kepulauan Seribu
Di beberapa titik dekat hutan kota, tampak kendaraan kontainer parkir dan mengetem, yang diduga turut memperparah kondisi jalan.
Pada sepanjang jalan tersebut sama sekali tidak ada lampu penerangan. Dapat dipastikan, suasana pada malamakan sangat gelap.
Sejumlah warga mengaku mereka lebih memilih mutar jalan lebih jauh yang nantinya akan menembus ke TPU Semper. (cr-4)