POSKOTA.CO.ID - Fenomena percepatan rotasi Bumi kembali menjadi perbincangan. Laporan terbaru dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) mengungkapkan bahwa pada Juli hingga Agustus 2025, Bumi diprediksi akan berputar lebih cepat dari biasanya.
Akibatnya, panjang hari akan berkurang dalam hitungan milidetik, sebuah perubahan kecil namun signifikan bagi sistem teknologi modern. Perubahan ini mungkin tidak akan terasa dalam aktivitas sehari-hari, tetapi memiliki implikasi penting bagi dunia sains.
Para ahli menjelaskan bahwa percepatan rotasi Bumi dapat memengaruhi akurasi sistem navigasi satelit, komunikasi global, dan bahkan memicu penyesuaian waktu internasional. Pertanyaan pun muncul: apa sebenarnya yang menyebabkan fenomena ini, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan manusia?
Masyarakat tidak perlu khawatir, karena percepatan rotasi ini adalah bagian dari siklus alami Bumi yang telah dipantau para ilmuwan selama puluhan tahun.
Baca Juga: Rotasi Bumi Percepat 3 Hari Jadi yang Terpendek di Juli dan Agustus 2025, Ini Daftar Tanggalnya!
Namun, pemahaman akan fenomena ini tetap penting untuk mengantisipasi dampaknya pada teknologi yang semakin bergantung pada ketepatan waktu, seperti GPS dan jaringan satelit. Berikut penjelasan lengkapnya, termasuk tanggal-tanggal kritis dan fakta-fakta menarik di balik percepatan rotasi Bumi.
Benarkah Bumi Berputar Lebih Cepat di 2025?
Pertanyaan "Apakah Bumi benar-benar berputar lebih cepat pada Juli hingga Agustus 2025?" mencuat setelah International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan United States Naval Observatory merilis data bahwa kecepatan rotasi Bumi akan meningkat dalam periode tersebut. Akibatnya, panjang hari diprediksi berkurang 1,3–1,5 milidetik pada tanggal-tanggal tertentu.
Meski perubahan ini terlalu kecil untuk dirasakan manusia, para ilmuwan menyoroti implikasinya pada sistem waktu global, termasuk navigasi satelit dan komunikasi digital.
Kapan Hari Terpendek Terjadi?
Berdasarkan pemodelan IERS, tiga tanggal berikut diprediksi menjadi hari terpendek di 2025 akibat percepatan rotasi Bumi:
- 9 Juli 2025: Hari lebih pendek 1,30 milidetik.
- 22 Juli 2025: Pengurangan mencapai 1,38 milidetik.
- 5 Agustus 2025: Rekor hari terpendek dengan pengurangan 1,5 milidetik.
Sebagai perbandingan, satu milidetik hanya setara dengan 1/1000 detik, jauh lebih cepat dari kedipan mata manusia (rata-rata 300 milidetik).
Baca Juga: 10 Lokasi Paling Ekstrem di Dunia yang Tetap Ditinggali Manusia Meski Suhu Minus 40 Derajat
Penyebab di Balik Percepatan Rotasi Bumi
Para ahli dari NASA dan BMKG menjelaskan, fenomena ini dipengaruhi faktor alam kompleks:
- Dinamika Inti Bumi: Pergerakan cairan logam panas di inti luar Bumi dapat mengubah kecepatan rotasi.
- Perubahan Massa: Pelelehan es di kutub dan redistribusi massa air laut memengaruhi momentum rotasi.
- Interaksi Bulan: Gaya gravitasi Bulan dalam jarak tertentu dapat "mengganggu" stabilitas rotasi Bumi.
- Aktivitas Atmosfer dan Lautan: Angin kencang dan arus laut skala besar turut berkontribusi.
"Ini adalah siklus alami Bumi, bukan dampak langsung perubahan iklim," tegas Hary Tirto Djatmiko, peneliti BMKG.
Dampak Ilmiah yang Tak Bisa Diabaikan
Meski tak terasa dalam kehidupan sehari-hari, percepatan rotasi Bumi berimplikasi pada:
- Sistem GPS: Ketidaksesuaian waktu atom dan rotasi Bumi (meski hanya milidetik) dapat mengganggu akurasi navigasi.
- Detik Kabisat (Leap Second): Ilmuwan mungkin perlu menambahkan atau mengurangi detik penyesuaian untuk menjaga sinkronisasi waktu global.
- Penelitian Geofisika: Data ini membantu pemahaman tentang dinamika inti Bumi dan prediksi gempa.
"Masyarakat tak perlu khawatir. Rutinitas tak akan berubah, tapi ini penting bagi teknologi modern," jelas Dr. Dennis McCarthy, ahli waktu dari US Naval Observatory.
Baca Juga: Rotasi Bumi Makin Cepat, Hari di Juli-Agustus 2025 Jadi Lebih Pendek, Apa Dampaknya?
Mitos atau Fakta: Akankah Juli-Agustus 2025 Terasa Lebih Cepat?
Beredar anggapan bahwa dua bulan tersebut akan "terasa lebih singkat". Faktanya, total pengurangan waktu hanya sekitar 0,045 detik per bulan, hampir tak relevan bagi manusia. Fenomena ini lebih krusial bagi kalibrasi instrumen sains ketimbang aktivitas harian.
Kesimpulan: Percepatan rotasi Bumi adalah bukti dinamisme planet kita. Meski viral, dampaknya bersifat teknis dan tidak mengubah kehidupan sehari-hari. Namun, ia mengingatkan betapa Bumi adalah sistem kompleks yang terus dipelajari untuk kemajuan teknologi manusia.
Demikian informasi apakah benar Bumi berputar lebih cepat di bulan Juli dan Agustus, viral tanggal ini hari di Bumi diprediksi akan menjadi paling pendek.