POSKOTA.CO.ID - Sempat viral beberapa waktu lalu, pemilik Nafa Wedding akhirnya memberikan klarifikasi soal dekorasi amburadul di Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Vendor pernikahan itu sendiri menjadi viral usai pengantin wanita bernama Wulan membagikan pengalaman pahitnya saat melangsungkan akad nikah.
Wulan, melalui media sosial, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kualitas dekorasi yang disediakan oleh Nafa Wedding saat pernikahannya yang digelar pada 15 Juni 2025.
Dalam unggahannya, ia menyebut, dekorasi yang diberikan tidak sesuai ekspektasi, bahkan terkesan tidak layak untuk sebuah pesta pernikahan.
“Saya merasa seperti mimpi buruk di hari pernikahan saya,” ungkap Wulan dalam video yang viral.
Warganet menyuarakan dukungan kepada Wulan, sekaligus menyayangkan kurangnya profesionalisme dari pihak Wedding Organizer (WO).
Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab Maudy dan Dandy Bakso Cimood Putus yang Viral di TikTok
Sosok di Balik Nafa Wedding
Di tengah derasnya sorotan, publik mulai mencari tahu siapa sosok di balik Nafa Wedding.
Nama Elfaumi Farkhah pun muncul ke permukaan sebagai pemilik sekaligus penanggung jawab utama vendor pernikahan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, Elfaumi Farkhah merupakan lulusan S2 Akuntansi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Ia menyelesaikan pendidikan pascasarjana pada tahun 2022 dan diketahui aktif di bidang jasa pernikahan lewat usaha yang ia rintis, Nafa Wedding.
Klarifikasi Elfaumi Farkhah
Setelah kasus tersebut viral, Elfaumi Farkhah akhirnya angkat bicara.
Dalam video berdurasi beberapa menit di akun TikTok @asli.serang, Elfaumi terlihat menahan tangis sembari menjelaskan situasi sebenarnya.
“Saya miss control terhadap tim dekor saya,” ujar Elfaumi, mengakui kesalahan internal di pihaknya.
Ia menjelaskan bahwa ada miskomunikasi dan kurangnya pengawasan yang membuat hasil dekorasi tidak sesuai dengan harapan klien.
Tidak hanya itu, Elfaumi juga menyatakan, kesediaannya untuk bertanggung jawab penuh, termasuk memenuhi tuntutan dari keluarga pengantin.
Dalam proses mediasi yang dilakukan secara kekeluargaan, keluarga Wulan akhirnya menyampaikan dua permintaan, yakni video permintaan maaf secara terbuka dan pengembalian dana (refund) sebesar Rp15 juta.
“Setelah bermusyawarah, akhirnya Teh Wulan memutuskan untuk saya membuat video permintaan maaf dan me-refund uang sejumlah Rp15 juta,” ungkap Elfaumi.
Dia menambahkan, dirinya menerima permintaan tersebut tanpa tawar-menawar dan langsung menyetujuinya sebagai bentuk tanggung jawab.