POSKOTA.CO.ID - Sosok Agam Rinjani, seorang relawan lokal asal Lombok yang kini tengah menjadi perbincangan hangat di Indonesia maupun Brasil.
Namanya mendadak viral setelah turut serta dalam proses evakuasi jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas tragis di tebing curam Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Momen evakuasi yang terekam dalam video dan tersebar di media sosial memperlihatkan betapa beratnya medan yang dihadapi tim penyelamat.
Agam, bersama rekan-rekannya, harus menuruni medan terjal dengan risiko tinggi demi mengevakuasi jenazah pendaki wanita tersebut.
Keberanian dan dedikasi Agam dalam misi kemanusiaan ini langsung menyentuh hati banyak orang, termasuk warga Brasil, yang merasa kehilangan atas wafatnya Juliana.
Tak hanya lewat kata-kata, bentuk apresiasi nyata diwujudkan dalam aksi penggalangan dana daring yang khusus ditujukan untuk Agam.
Kampanye donasi ini dimotori oleh sejumlah warga Brasil dan disebarluaskan melalui media sosial serta platform donasi internasional.
Diketahui, dana yang terkumpul dalam waktu singkat mencapai angka fantastis.
Lantas berapa donasi yang diterima Agam Rinjani dari warga Brasil? Berikut informasinya.
Baca Juga: Ustaz Cabul di Bekasi Diduga Tidak Punya Keilmuan Agama yang Jelas
Berapa Donasi yang Didapatkan Agam Rinjani?
Dengan kurs terkini, 1 Real Brasil setara dengan sekitar Rp2.961,46.
Hingga laporan ini diturunkan, total donasi yang berhasil dikumpulkan untuk Agam Rinjani telah menembus angka Rp1,3 miliar.
Angka ini tentu mengejutkan banyak pihak dan menjadi topik perbincangan hangat, baik di media sosial maupun di sejumlah media daring Indonesia.
Jumlah tersebut mencerminkan rasa simpati dan empati yang mendalam dari netizen Brasil terhadap perjuangan Agam dalam proses penyelamatan jenazah rekan sebangsa mereka.
Meski banjir pujian dan donasi dari luar negeri, aksi penggalangan dana tersebut tak lepas dari kritik.
Salah satunya datang dari anggota tim SAR yang juga terlibat langsung dalam evakuasi, Rio Pratama.
Dalam unggahan Instagram Story-nya, Rio menyampaikan rasa kecewa karena penggalangan dana dilakukan tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak tim penyelamat.
“Yang membuat saya miris dan sedih adalah ketika muncul sebuah postingan bahwa ada open donasi untuk Agam… Ini ada apa? Kenapa tidak memberi tahu tim perihal ini?” tulis Rio.
Rio menegaskan, proses evakuasi merupakan kerja tim, bukan kerja individu, sehingga adanya bentuk penghargaan semestinya dilakukan secara kolektif atau melalui jalur komunikasi yang terbuka dan adil.