KUDUS, POSKOTA.CO.ID – Seorang pendaki bernama Jovita Diva Prabudawardani, 21 tahun, warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, tewas usai terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 180 meter di Gunung Muria.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah korban setelah proses pencarian yang penuh tantangan.
"Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu, 25 Juni 2025 siang sekira pukul 11.20 WIB," ujar Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, Kamis, 26 Juni 2025.
Jovita memulai pendakian melalui jalur Natasangin via Rahtawu. Ia dan rekan-rekannya tiba di puncak sekitar pukul 13.00 WIB dan memutuskan turun satu jam kemudian.
Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, saat mengambil foto menggunakan ponsel, Jovita terpeleset dan jatuh ke jurang.
Baca Juga: Akun Instagram Juliana Marins Apa? Pendaki Asal Brasil yang Jatuh di Rinjani
"Rekannya yang mengetahui korban jatuh ke jurang langsung turun ke basecamp pendakian untuk meminta pertolongan. Kami yang menerima info dari basecamp langsung mengirimkan satu tim rescue dari Pos untuk melakukan evakuasi," jelas Budiono.
Tim SAR tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB, namun medan yang curam dan kondisi gelap memaksa mereka menunda evakuasi hingga pagi hari.
"Karena terkendala lokasi yang curam, gelap dan membahayakan tim SAR, akhirnya tim memutuskan untuk melakukan evakuasi pada Rabu pagi. Kemudian pukul 07.00 WIB tim SAR gabungan memulai proses evakuasi kembali," ujar Budiono.
Ia menjelaskan, medan yang sulit memperlambat proses evakuasi karena minimnya anchor atau titik tumpuan tali. Tim akhirnya mencapai lokasi korban pada pukul 11.20 WIB dan berhasil membawa jenazah ke basecamp sekitar pukul 14.00 WIB.
“Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi, ada cedera di kepala akibat terbentur batu yang mungkin diduga jadi penyebab korban meninggal. Saat ini korban sudah dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus,” pungkas Budiono.