Najala Kurniawan, warga Jalan Raya Kodau, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, resah usai peristiwa tawuran berdarah yang menewaskan satu orang pada Rabu, 25 Juni 2025 dini hari. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Tawuran Maut di Jatiasih Bekasi Bikin Resah, Warga: Seminggu Bisa Dua Kali

Rabu 25 Jun 2025, 21:05 WIB

BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Aksi tawuran maut antar geng pemuda di Jalan Raya Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, menelan korban jiwa.

Seorang pemuda bernama Ferry Febrian, 22 tahun, tewas bersimbah darah akibat luka bacokan pada Rabu, 25 Juni 2025 dini hari.

Selain merenggut nyawa, pertarungan jalanan brutal itu juga meninggalkan keresahan mendalam di benak warga sekitar.

Seperti diungkapkan oleh Najala Kurniawan, 24 tahun, warga sekitar lokasi yang CCTV rumahnya merekam aksi tawuran tersebut.

Baca Juga: Tawuran Antar Geng Pecah di Jatiasih Bekasi, Satu Tewas Dibacok

"Kalau dibilang sering ya, sering banget. Kadang seminggu sekali, kadang seminggu dua kali. Tawuran itu biasanya malam-malam. Kalau semalam kejadiannya sekitar jam 4 pagi," ujar Najala kepada Poskota, Rabu, 25 Juni 2025.

Najala mengaku, baru mengetahui adanya keributan setelah keluar rumah karena mendengar suara ramai. Saat itu, situasi di jalan sudah dipenuhi kerumunan warga.

"Pas saya keluar juga sudah ramai. Saya enggak tahu persis anak-anak mana yang tawuran, tapi kelihatannya ada remaja. Mereka banyak bawa sajam panjang," ungkapnya.

Najala mengatakan aksi tawuran antar geng tersebut berlangsung cukup lama, mulai dari pukul 03.30 WIB hingga menjelang subuh.

Banyak warga dan pengendara yang melewati lokasi, namun memilih berhenti karena takut terkena sasaran.

"Waktu saya lihat status WhatsApp tetangga, darahnya banyak banget di jalan. Korbannya tergeletak. Saya enggak lihat langsung, tapi katanya kena bacok parah," kata Najala.

Baca Juga: Tawuran di Dekat Pintu Tol Kebon Nanas Jakarta Timur, Satu Orang Tewas

Setelah mengetahui adanya korban jiwa, kedua kelompok geng langsung membubarkan diri. Menurutnya, aksi brutal ini sudah sangat meresahkan warga sekitar.

"Kalau dibilang resah sih iya, resah banget. Tawurannya enggak tentu kapan. Takutnya kita yang bukan siapa-siapa malah jadi korban salah sasaran," jelasnya.

Najala pun berharap pihak kepolisian bisa lebih tegas dan rutin berpatroli, terutama di jam-jam rawan. Ia juga menyoroti kurangnya penerangan di area tersebut.

"Semoga polisi bisa lebih rutin patroli. Penerangan juga tolong ditambah. Kalau gelap gini, mereka makin bebas tawuran," harapnya.

Tiga Orang Pelaku Tawuran Diamankan

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Jatiasih AKP Marganda menyatakan bahwa Ferry Febrian meninggal dunia di lokasi kejadian usai mengalami luka bacok di perut, kening, dan kedua kaki.

AKP Marganda juga mengungkapkan bahwa tawuran tersebut merupakan aksi yang telah direncanakan melalui media sosial.

Setelah kedua geng bersepakat, mereka langsung meluncur ke lokasi untuk melancarkan aksi tawuran.

“Awalnya tawuran itu terjadi antara geng Serigala Pondok Gede melawan geng Rawabogo Jatimekar. Mereka janjian lewat Instagram, sepakat ketemu dan langsung bentrok sekitar pukul 03.30 WIB,” ujar AKP Marganda

Ferry yang ikut dalam kelompok Rawabogo menjadi sasaran bacokan lawan. Jenazah Ferry saat ini telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi tawuran tersebut. Pelaku lain masih dalam pengejaran.

“Sejauh ini sudah ada tiga yang kami tangkap. Sisanya masih dalam pengejaran” pungkas AKP Marganda. (CR-3)

Tags:
Jabodetabek tawuran maut di jatiasih bekasiBekasiJatiasihtawuran

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor