Ilustrasi seorang perempuan sedang merenung. (Sumber: PxHere)

GAYA HIDUP

Filsafat Stoikisme: Tips Mengatasi Rasa Penyesalan dengan Menggunakan Strategi Filsuf Stoik

Rabu 25 Jun 2025, 12:07 WIB

POSKOTA.CO.ID – Penyesalan muncul ketika kita terus-menerus menengok ke masa lalu, membayangkan “seandainya” yang tak bisa diubah.

Bukan peristiwa eksternal yang menjadi masalah, melainkan bagaimana kita menilainya.

“Hal-hal eksternal bukanlah masalahnya. Yang menjadi masalah adalah penilaian Anda terhadap mereka. Yang dapat Anda hapus sekarang juga.” kata salah tokoh terkenal Stoik, Marcus Aurelius, dikutip oleh Poskota dari laman Daily Stoic.

Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui tips selengkapnya.

Baca Juga: Filsafat Stoikisme: Inilah Cara Meraih Tujuan dan Cita-Cita Menurut Para Filsuf Stoik

Mengapa Kita Merasa Menyesal?

Hampir setiap orang pernah merasakan penyesalan setidaknya sesekali dalam hidupnya.

Emosi ini bisa menyakitkan, tapi juga menjadi bahan bakar untuk perbaikan diri, selama kita tidak terjebak dalam keputusasaan.

Seperti yang ditulis Samuel Johnson, seorang penulis terkenal, yang mengatakan bahwa “reformasi diperlukan dan keputusasaan adalah tindakan kriminal,”

Artinya refleksi atas kesalahan harus mendorong kita maju, bukan membuat kita terpuruk.

Baca Juga: Filsafat: Bagaimana Cara Menemukan dan Menjalani Tujuan Hidup? Tanyakan 3 Pertanyaan Ini kepada Diri Sendiri

Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan

“Setiap peristiwa memiliki dua pegangan, satu yang dapat digunakan untuk membawanya, dan satu lagi yang tidak," kata salah tokoh Stoik terkenal, Epictetus.

Langkah Praktis:

Baca Juga: Stoikisme: Filsafat Kuno untuk Ketangguhan Mental dan Kebahagiaan Hidup

Cintai Takdirmu (Amor Fati)

Amor fati mengajak kita menerima apa pun yang terjadi, baik maupun buruk, sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup.

Cleanthes, seorang pemikir terkenal, mengingatkan, “Takdir membimbing orang yang menerimanya, dan menghalangi orang yang menolaknya,”

Dengan mencintai takdir, setiap tantangan menjadi ladang latihan ketenangan dan ketangguhan.

Tips Mempraktikkan Amor Fati:

Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 3 Topik 1 PPG 2025: Menggali Filsafat Pendidikan Berbasis Pancasila

Premeditatio Malorum (Pratanamakan Keburukan)

“Kita harus memproyeksikan pikiran kita ke depan pada setiap kesempatan dan memikirkan setiap kemungkinan yang mungkin terjadi, bukan hanya tindakan yang biasa dilakukan," kata Seneca.

Stoik kuno membiasakan membayangkan skenario terburuk, kegagalan, kritik, bencana, sebelum benar-benar terjadi. Dengan begitu, saat tantangan datang:

Tags:
pengembangan dirifilsafat Stoik penyesalan stoik

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor