Ilustrasi tanda tanya. (Sumber: PxHere)

GAYA HIDUP

Filsafat: Bagaimana Cara Menemukan dan Menjalani Tujuan Hidup? Tanyakan 3 Pertanyaan Ini kepada Diri Sendiri

Selasa 24 Jun 2025, 09:57 WIB

POSKOTA.CO.ID – "Menemukan tujuan hidup, bukankah itu yang kita semua cari?" tanya When Tyler, pembicara TEDx, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube TEDx Talks pada Selasa, 24 Juni 2025.

Ia menyampaikan bahwa banyak orang menjalani hidup tanpa benar-benar tahu mengapa mereka ada di dunia ini.

Menurut sebuah studi, When Tyler menyampaikan, dari The New York Times, hanya 25 persen orang Amerika yang tahu dengan jelas tujuan hidup mereka. Selebihnya? Hanya berjalan tanpa arah.

Dalam perjalanannya berkeliling dunia selama sepuluh tahun, Tyler menyadari bahwa menemukan tujuan hidup bukan dimulai dari pertanyaan “mengapa”, melainkan dari proses memahami “siapa” dan “untuk apa”.

Baca Juga: Stoikisme: Filsafat Kuno untuk Ketangguhan Mental dan Kebahagiaan Hidup

Siklus Tujuan Hidup yang Tak Memuaskan

Tyler menyusun kerangka empat tahap dalam apa yang ia sebut sebagai siklus tujuan hidup yang tidak memuaskan.

Transisi

Hidup selalu berubah. Kita bisa menikah, punya anak, lulus kuliah, pensiun dari olahraga, atau kehilangan orang tercinta. Momen-momen ini memicu transisi besar dalam hidup.

Kebingungan

Transisi sering membawa kita ke fase kebingungan. Kita merasa kehilangan arah, tidak tahu langkah selanjutnya, dan mulai mempertanyakan siapa diri kita sebenarnya. Fase ini bisa berlangsung sebentar, bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.

Baca Juga: 4 Pelajaran Stoikisme untuk Hidup yang Lebih Tenang dan Bermakna

Kejelasan dan Momentum

Jika berhasil keluar dari kebingungan, kita mulai mendapatkan kejelasan. Kita menemukan pekerjaan, mulai merasa produktif, dan berpikir bahwa inilah tujuan hidup kita. Namun, belum tentu itu benar.

Ketidakpuasan dan Kehampaan

Di puncak karier sekalipun, rasa hampa bisa datang. Kita bertanya, "Apakah ini semua? Adakah yang lebih dari ini?" Di sinilah kita tahu, kita belum benar-benar hidup sesuai dengan tujuan kita yang sejati.

Baca Juga: Apa Makna Filsafat Pendidikan Berbasis Pancasila? Cek Kunci Jawaban Modul 3 PPG 2025 Topik 1

Tujuan Diciptakan atau Ditemukan?

"Saya dulu berpikir saya harus menciptakan tujuan hidup saya sendiri. Tapi ternyata, tujuan itu sudah ditentukan sebelum kita lahir," ujar Tyler.

Ia mengajak audiens untuk merenungkan seperti kursi yang sedang mereka duduki.

Setiap orang bisa menggunakan kursi itu dengan cara berbeda, tapi apakah penggunaan itu sesuai dengan niat penciptanya? Jika tidak, hasilnya bisa membuat frustasi.

Begitu pula dengan hidup. Ketika kita tidak hidup sesuai dengan maksud dari Sang Pencipta, kita akan merasakan ketidaksesuaian yang dalam.

Baca Juga: Panduan Menyusun Jurnal Modul 3 PPG 2025: Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai

Dari “Mengapa” ke “Siapa” dan “Apa”

Alih-alih bertanya, “Mengapa saya di sini?”, Tyler menyarankan untuk mulai dengan pertanyaan:

“Siapa yang saya panggil untuk dilayani?”

Saat kita melayani, kita menemukan makna dan kebahagiaan. Ini bukan soal diri kita lagi, tapi soal siapa yang bisa kita bantu. Menariknya, otak manusia akan memancarkan hormon kebahagiaan saat melayani orang lain—sebuah kondisi yang disebut “helper’s high”.

“Masalah apa yang saya panggil untuk diselesaikan?”

Di sinilah nilai ekonomi muncul. Masalah yang lebih besar membutuhkan solusi yang lebih besar, dan sebanding pula dengan potensi penghasilan yang kita raih. Masalah yang kita bisa selesaikan sering kali berkaitan erat dengan pengalaman hidup atau luka masa lalu kita sendiri.

“Bagaimana saya bisa menyelesaikannya?”

Inilah ruang kreativitas. Ada ribuan cara untuk menyelesaikan satu masalah, terutama di era teknologi sekarang. Yang penting adalah memilih cara yang paling efisien dan berdampak.

Baca Juga: Ringkasan Kunci Jawaban Post Test PPG 2025 FIlosofi Pendidikan dan Nilai Penddikan: Modul FPPN 1–3 Resmi dan Akurat

Rumus Tujuan Hidup

Dengan menjawab tiga pertanyaan di atas, kita bisa merumuskan pernyataan tujuan hidup kita sendiri:

“Saya membantu (siapa) menyelesaikan (masalah) melalui (solusi).”

“Saya membantu anak muda dan pemilik bisnis yang kehilangan arah dan kepercayaan diri, dengan membantu mereka menemukan tujuan hidup melalui seminar, buku, dan presentasi,” ucap Tyler tentang dirinya sendiri sebagai contoh.

Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 3 Topik 1 PPG 2025: Menggali Filsafat Pendidikan Berbasis Pancasila

Validasi: Kenapa Kita Melakukannya?

Setelah tahu siapa, apa, dan bagaimana, barulah kita tanya, “Mengapa saya melakukan ini?”

Apakah karena ambisi pribadi? Karena ingin membantu orang lain? Atau karena ingin melayani Sang Pencipta?

Menurut Tyler, ketika kita melayani Pencipta kita, kita mengekspresikan bentuk tertinggi dari cinta. Sebuah pengabdian yang sejalan dengan desain kita sebagai manusia.

Baca Juga: Cek Kunci Jawaban Cerita Refleksi Modul 3 Topik 2 PPG 2025 Tentang Mindmap Urgensi Pendidikan Nilai

Tiga Penanda Tujuan Hidup Sejati

Untuk mengetahui apakah kita sudah berada di jalur yang benar, Tyler menyarankan melihat tiga indikator berikut:

Jika ketiga hal ini terpenuhi, besar kemungkinan kita sedang menjalani hidup yang selaras dengan tujuan sejati kita.

Tags:
pengembangan diri motivasimakna hiduptujuan hidup

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor