Akad Nikah Ricuh Gara-Gara Dekorasi Gagal, Warganet Soroti Nafa Wedding (Sumber: Pinterest)

Daerah

Vendor Nafa Wedding Dikecam Usai Dekorasi Nikah Kacau, Siapa Pemilik Sebenarnya?

Jumat 20 Jun 2025, 07:18 WIB

POSKOTA.CO.ID - Insiden yang menimpa klien Nafa Wedding terjadi pada hari yang seharusnya menjadi momen paling membahagiakan dalam hidup: hari pernikahan. Berdasarkan informasi dari keluarga mempelai wanita, acara akad dijadwalkan berlangsung pukul 07.00 pagi. Namun hingga pukul 07.45, dekorasi masih belum rampung dan kru vendor belum sepenuhnya hadir.

Hanya dua orang dari pihak Nafa Wedding yang datang untuk melakukan pemasangan dekorasi, dan itupun tanpa persiapan yang memadai. Keluarga mempelai bahkan harus turun tangan sendiri, menyediakan sofa pengganti dan mengatur beberapa perlengkapan agar acara bisa tetap berlangsung.

Keterlambatan dan ketidaksiapan tersebut membuat suasana menjadi kacau. Alih-alih menyambut tamu dengan sukacita, keluarga pengantin terpaksa disibukkan dengan perbaikan situasi darurat di lapangan.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Leuwiliang Bogor Dimulai, Digadang-gadang Bakal Jadi Pasar Rakyat Terbaik

Respons Keluarga dan Warganet: Amarah, Kecewa, dan Kritik Terbuka

Ungkapan kekecewaan diutarakan langsung oleh Wulan, salah satu pihak keluarga mempelai, melalui akun TikTok @mb_wuland. Dalam unggahan tersebut, Wulan mengkritik keras tanggapan Nafa Wedding yang dianggap seolah tidak bertanggung jawab.

"Coba kamu pikir, kalaupun dia mau berusaha memperbaiki tanggung jawab, emang pantes jam 12 siang? Pas lagi rame-rame-nya tamu? Pantes gitu ganti kursi pelaminan siang bolong?" tulisnya dalam video yang viral.

Komentar warganet pun membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang merasa simpati terhadap mempelai, bahkan merasa bahwa pengembalian dana sebesar Rp15 juta tidak sebanding dengan kerusakan momen sakral tersebut.

"Nikah itu sakral, bukan mainan," tulis akun @Wm.

"Kok aku yang nggak ikhlas ya kalau duitnya cuma dibalikin 15 juta," sambung akun lain, menyoroti betapa berharganya momen yang telah dirusak.

Klarifikasi Tak Memuaskan: Vendor Salahkan Dekorator

Setelah insiden viral, pihak Nafa Wedding sempat memberikan klarifikasi. Namun, alih-alih mendapat simpati, klarifikasi ini justru menimbulkan kekecewaan baru. Vendor dinilai lepas tangan dengan menyalahkan pihak dekorator, seolah bukan bagian dari tanggung jawab mereka sebagai penyelenggara utama acara.

Tindakan ini memicu perdebatan di media sosial. Banyak warganet menilai bahwa sebagai vendor penyedia paket lengkap, Nafa Wedding semestinya menjamin kelancaran setiap elemen acara, termasuk koordinasi dan kesiapan mitra kerjanya.

Pertanyaan Besar: Siapa di Balik Nafa Wedding?

Situasi ini juga mengungkap minimnya transparansi dari pihak Nafa Wedding. Warganet berbondong-bondong mencari tahu siapa sebenarnya pemilik usaha ini. Namun hingga artikel ini ditulis, belum ada keterangan resmi mengenai identitas owner, manajemen, maupun struktur organisasi internal vendor tersebut.

Vendor yang berlokasi di Serang, Banten, ini diketahui menyediakan layanan berbagai jenis dokumentasi dan perayaan, mulai dari pernikahan, maternity, hingga wisuda. Sayangnya, portofolio profesional tidak menjamin layanan yang profesional, sebagaimana dibuktikan dalam kasus ini.

Urgensi Etika dan Regulasi Vendor Pernikahan di Indonesia

Kejadian ini kembali mengingatkan publik akan pentingnya regulasi dan standarisasi dalam industri jasa pernikahan di Indonesia. Pasar yang besar namun tidak diatur secara ketat membuka ruang bagi penyedia jasa yang tidak kompeten untuk tetap beroperasi.

Pengacara publik dan pakar hukum perdata menyatakan bahwa keluarga mempelai berpotensi menempuh jalur hukum atas dasar wanprestasi, yakni pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati bersama.

Solusi dan Langkah Preventif bagi Calon Pengantin

Dari kasus ini, ada beberapa pelajaran penting bagi pasangan yang sedang merencanakan pernikahan:

  1. Periksa Portofolio dan Review Terpercaya
    Jangan hanya mengandalkan media sosial vendor. Mintalah testimoni langsung dari klien sebelumnya.
  2. Kontrak Tertulis dan Terperinci
    Pastikan setiap kesepakatan, termasuk jam kedatangan, jumlah kru, dan tanggung jawab masing-masing pihak, tercantum secara tertulis.
  3. Gunakan Jasa Wedding Planner Independen
    Wedding planner profesional bisa membantu mengawasi kerja vendor dan memberikan kontrol kualitas.
  4. Siapkan Tim Keluarga Sebagai Backup
    Meski sudah menyewa vendor, ada baiknya tetap menyiapkan anggota keluarga atau panitia internal sebagai antisipasi darurat.

Baca Juga: Perlintasan Stasiun Sudimara Tangsel Ditutup hingga 23 Juni, Warga Diminta Gunakan Jalur Alternatif

Dampak Jangka Panjang: Trust Deficit di Industri Wedding

Kasus Nafa Wedding bukan hanya persoalan satu pasangan yang dirugikan, tetapi juga menyisakan luka kepercayaan publik terhadap vendor jasa pernikahan secara umum. Bila tidak ditangani secara tegas dan adil, kasus seperti ini bisa menciptakan ketidakpercayaan massal dan menurunkan profesionalitas industri.

Insiden yang menimpa klien Nafa Wedding menjadi tamparan keras bagi industri wedding di Indonesia. Di tengah menjamurnya vendor yang menawarkan harga bersaing, kualitas dan profesionalitas tidak boleh dikorbankan. Momen pernikahan adalah peristiwa sekali seumur hidup, dan sudah seharusnya dihormati dengan layanan yang bertanggung jawab, transparan, dan berintegritas.

Sudah saatnya pemerintah, asosiasi jasa pernikahan, serta konsumen bekerja sama untuk mendorong regulasi dan edukasi yang lebih baik agar kasus serupa tidak terus berulang.

Tags:
jasa wedding Serang Bantenviral pengantin menangisdekorasi pernikahan kacauvendor pernikahan gagalNafa Wedding

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor