POSKOTA.CO.ID - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan setelah melontarkan pernyataan tegas terkait eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
Dalam cuitannya di platform X (sebelumnya Twitter) pada Kamis, 19 Juni 2025, SBY mengingatkan bahwa dunia berada di ambang krisis besar jika perang di Timur Tengah itu tidak segera dikendalikan.
"Jika Perang Iran-Israel menjadi out of control (tak terkendali), dunia benar-benar di ambang malapetaka," tulis SBY.
Dalam cuitan tersebut, SBY mengajak masyarakat dunia untuk menyadari betapa seriusnya potensi dampak dari konflik bersenjata ini.
Di mana, menurutnya bukan hanya mengancam kawasan, tetapi juga kestabilan global.
Baca Juga: Soroti Kemunduran Demokrasi Global, SBY Optimis dengan Pemerintahan Prabowo Subianto
Apa Arti Out of Control?
Istilah out of control yang digunakan SBY menjadi kata kunci dari kekhawatiran yang ia suarakan.
Frasa berbahasa Inggris ini berarti tidak terkendali atau lepas kendali.
Biasanya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi yang berkembang dengan cepat, tanpa adanya kendali manusia, dan berpotensi menyebabkan kehancuran besar.
SBY menyebut bahwa, konflik Iran-Israel sudah memasuki fase berbahaya.
Jika tidak ditangani dengan bijak, kata dia, eskalasi ini bisa berdampak luas dan memicu perang global baru yang melibatkan negara-negara besar.
“Apabila konflik Iran-Israel lepas kendali, dunia benar-benar berada di ujung kehancuran,” tulisnya.
Baca Juga: Dikhianati Anies, SBY Turun Gunung Perjuangkan Prabowo di Pilpres 2024
Siapa 5 Pemimpin Dunia yang Dimaksud SBY?
Dalam lanjutan unggahannya, SBY menyebut, masa depan perdamaian dan keamanan dunia berada di tangan lima tokoh penting dunia yang ia sebut sebagai “strong men” atau pria-pria kuat yang punya kekuasaan besar di tingkat global.
Berikut adalah lima tokoh dunia yang disebut oleh SBY di tengah konflik Israel-Iran.
- Benjamin Netanyahu – Perdana Menteri Israel
- Ali Khamenei – Pemimpin Tertinggi Iran
- Donald Trump – Presiden Amerika Serikat
- Vladimir Putin – Presiden Rusia
- Xi Jinping – Presiden China
Kelima tokoh ini dianggap memiliki posisi strategis dan pengaruh besar dalam menentukan arah konflik global.
Mereka, menurut SBY, memiliki kekuatan politik, militer, dan diplomatik untuk menenangkan atau justru memanaskan situasi internasional.
SBY menyampaikan, harapan besar agar para pemimpin dunia ini diberi kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Ia juga menekankan, kesalahan sekecil apapun dalam perhitungan bisa menimbulkan dampak luar biasa.
"Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberi kebijaksanaan dan kejernihan dalam mengambil keputusan. Jangan ada salah keputusan dan salah hitung. Sebab, kesalahan langkah bisa berakibat fatal bagi banyak negara," tegas SBY.
Kronologi Perang Israel-Iran
Konflik memanas sejak 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Iran dengan dalih menyerang fasilitas nuklir dan tempat penyimpanan rudal balistik.
Namun, serangan tersebut juga menghantam kawasan permukiman penduduk, menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil, dan menyulut kemarahan internasional.
Sebagai balasan, Iran segera merespons dengan meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel.
Serangan balasan ini menyebabkan korban jiwa dan memperburuk ketegangan kedua negara.
Situasi semakin tidak menentu ketika berbagai kekuatan besar dunia mulai menunjukkan sikap.
Rusia dan China, sekutu Iran dalam beberapa kebijakan internasional, menyuarakan peringatan terhadap intervensi.
Sementara Amerika Serikat, yang selama ini menjadi sekutu Israel, belum menunjukkan arah sikap yang jelas.
Di tengah situasi yang memburuk, pernyataan dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, justru memperkeruh ketidakpastian global.
Dalam konferensi pers, Trump memberikan jawaban mengambang terkait kemungkinan AS terlibat langsung dalam perang.
"Anda tak tahu apa yang akan saya lakukan. Anda tak tahu. Saya mungkin melakukan itu, saya mungkin tidak melakukan itu. Hanya saya yang tahu," ujar Trump.