POSKOTA.CO.ID - Pengibaran bendera merah di atas kubah Masjid Jamkaran di Iran baru-baru ini mengundang perhatian dunia.
Aksi simbolik ini dilakukan tak lama setelah Iran mendapat serangan udara dari Israel, yang memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Banyak pihak bertanya-tanya, apa makna dari bendera merah tersebut? Apakah ini pertanda perang atau hanya simbol peringatan?
Ternyata, bendera merah yang dikibarkan bukan sembarang kain. Mari simak informasi selengkapnya.
Baca Juga: SBY Sebut 5 Orang Terkuat yang Pegang Nasib Dunia di Tengah Kekacauan Perang Iran dan Israel
Arti Bendera Merah Iran
Dalam budaya dan keyakinan Syiah, bendera merah memiliki arti yang sangat kuat.
Ini bukan sekadar warna, melainkan simbol dari darah yang tertumpah dan belum terbalaskan, serta panggilan terhadap keadilan dan perlawanan terhadap kezaliman.
Menurut laporan dari SBS Ali, warna merah merujuk pada tragedi Karbala tahun 680 M, ketika Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, dibantai bersama keluarganya oleh pasukan Khalifah Yazid dari Dinasti Umayyah.
Sejak saat itu, bendera merah menjadi simbol duka, pengorbanan, dan seruan untuk membalas ketidakadilan.
Bendera merah yang dikibarkan di Masjid Jamkaran tidak berdiri sendiri. Di atasnya tertulis kalimat dalam bahasa Arab:
"Ya Litsarat al-Husain,"
Berarti "Wahai para penuntut balas Husain,"
Tulisan ini telah digunakan selama berabad-abad dalam upacara keagamaan Syiah untuk mengingatkan umat pada perjuangan dan pengorbanan Imam Husain, serta mendorong mereka untuk terus menuntut keadilan.
Pengibaran bendera merah bukan tindakan sembarangan dalam konteks politik dan keagamaan Iran.
Langkah tersebut menandai kesiapsiagaan atau peringatan akan pembalasan yang mungkin terjadi, terutama ketika darah dianggap telah ditumpahkan secara tidak adil.
Dalam konteks saat ini, banyak analis menilai bahwa pengibaran bendera tersebut bisa jadi merupakan isyarat simbolik bahwa Iran sedang menyiapkan respons serius terhadap serangan Israel.
Baca Juga: Jerinx SID Soroti Ekspansi WNA dan Budaya Korup di Bali, Warganet: Sudah Mengalami Rusiafikasi
Bendera merah juga sering diartikan sebagai seruan jihad melawan ketidakadilan.
Dalam sejarah Syiah, jihad bukan sekadar perang fisik, tetapi perjuangan menegakkan kebenaran atas kezaliman.
Sejak peristiwa Karbala, pengibaran bendera merah menjadi bagian penting dalam ritual keagamaan dan peringatan hari Asyura.
Ini bukan hanya bentuk kesedihan atas kematian para martir, tetapi juga komitmen terhadap nilai-nilai perjuangan dan keadilan, yang diwariskan dari generasi ke generasi.