Skandal ini melibatkan pengelolaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung yang menyebabkan kerusakan lingkungan parah.
Salah satu tokoh yang disebut dalam kasus ini adalah Harvey Moeis. Kerugian dihitung dari hilangnya pendapatan negara serta nilai kerusakan lingkungan.
3. Kasus BLBI (Rp 138,44 triliun)
Kasus klasik sejak krisis moneter 1997-1998. Pemerintah saat itu menggelontorkan dana talangan kepada perbankan yang terancam kolaps, namun sebagian besar dana tersebut justru disalahgunakan dan tidak dikembalikan.
Banyak obligor BLBI yang belum membayar kewajibannya secara penuh hingga kini.
4. PT Duta Palma (Rp 78 triliun)
Surya Darmadi, pemilik Duta Palma Group, terbukti menyerobot lahan seluas puluhan ribu hektare secara ilegal. Kerugian negara timbul dari penggunaan lahan tanpa izin serta dampak terhadap ekosistem dan pendapatan daerah.
5. PT TPPI (Rp 37,8 triliun)
TPPI terlibat dalam manipulasi kontrak pengolahan kondensat (konsendat) minyak dari SKK Migas. Kontrak diberikan tanpa tender, dan hasil produksi tidak disetor secara penuh ke negara.
6. PT Asabri (Rp 22,7 triliun)
Pengelolaan investasi fiktif dana pensiun milik prajurit TNI, Polri, dan ASN. Manajer investasi menanamkan dana pada saham-saham gorengan yang kemudian anjlok.
7. Jiwasraya (Rp 16,8 triliun)