POSKOTA.CO.ID - Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis pengalaman, Kementerian Pendidikan meluncurkan Modul 2 PPG 2025 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah Experiential Learning atau Pembelajaran Berbasis Pengalaman, dengan fokus khusus pada pemahaman hubungan antara gaya belajar siswa dan tahapan dalam Model Kolb.
Materi ini dirancang untuk membantu guru mengoptimalkan proses belajar mengajar di kelas.
Para peserta PPG kerap menghadapi kebingungan saat menjawab pertanyaan latihan terkait topik ini. Soal-soal yang tersedia seringkali memiliki pilihan jawaban yang terlihat mirip, namun sebenarnya mengandung perbedaan mendasar.
Baca Juga: CASEL dalam PPG 2025: Guru Kunci Pembentukan Karakter Siswa, Implementasi CASEL di Sekolah Indonesia
Salah satu pertanyaan penting yang muncul adalah tentang menentukan pernyataan paling tepat mengenai hubungan gaya belajar dengan tahapan Model Kolb, yang menjadi titik tolak penting dalam memahami keragaman proses belajar siswa.
Mengapa pemahaman ini begitu penting? Karena dalam praktiknya, setiap siswa memiliki cara unik dalam menyerap pengetahuan.
Dengan mengenali gaya belajar mereka dan bagaimana hal itu berinteraksi dengan tahapan Model Kolb, guru dapat menciptakan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif. Artikel ini akan mengupas tuntas jawaban yang tepat beserta implikasinya dalam dunia pendidikan.
Soal dan Jawaban yang Tepat
Salah satu soal latihan dalam modul tersebut berbunyi:
“Manakah pernyataan yang paling tepat mengenai hubungan antara gaya belajar dan tahapan dalam model Kolb?”
Pilihan jawabannya:
A. Semua individu mengikuti urutan yang sama dalam tahapan pembelajaran Kolb.
B. Gaya belajar yang berbeda tidak memengaruhi urutan tahapan pembelajaran.
C. Gaya belajar individu dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan setiap tahapan pembelajaran.
D. Individu dengan gaya belajar aktif hanya melewati satu tahapan dalam model Kolb.
E. Setiap individu memiliki pola adaptasi yang sama dalam belajar.
Jawaban benar: C.
Menurut penjelasan materi Experiential Learning Modul 2 PPG 2025, gaya belajar memang memengaruhi cara siswa berproses dalam setiap tahap Model Kolb, meskipun siklus belajarnya tetap sama untuk semua orang.
Mengapa Jawaban Lain Kurang Tepat?
- Opsi A dan E mengasumsikan keseragaman proses belajar, padahal setiap siswa memiliki keunikan.
- Opsi B bertolak belakang dengan teori Kolb yang menyatakan gaya belajar memengaruhi pendekatan individu.
- Opsi D keliru karena tidak ada gaya belajar yang hanya terpaku pada satu tahap.
Baca Juga: Cara Mengerjakan Post Tes Modul 1 PPG 2025, Lengkap dengan Kunci Jawaban Soal
Model Kolb dan Gaya Belajar: Penjelasan Mendalam
David A. Kolb, pencetus teori Experiential Learning, menjelaskan bahwa pembelajaran efektif terjadi melalui siklus 4 tahap:
- Pengalaman Konkret (Concrete Experience)
- Refleksi Pengamatan (Reflective Observation)
- Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization)
- Pengujian Aktif (Active Experimentation)
Namun, gaya belajar individu menentukan dominasi tahapan tertentu:
- Diverging: Lebih suka refleksi dan pengamatan.
- Assimilating: Unggul dalam analisis konsep abstrak.
- Converging: Cenderung menguji ide secara praktis.
- Accommodating: Lebih nyaman dengan eksperimen langsung.
Implikasi bagi Guru
Pemahaman ini membantu guru dalam:
- Mendesain Aktivitas yang mencakup seluruh tahap Kolb.
- Mengakomodasi Keragaman Gaya Belajar siswa.
- Menghindari “One-Size-Fits-All” dalam metode pengajaran.
Baca Juga: Penting! Penyesuaian Jadwal PPG 2025 untuk Guru Madrasah, Simak Rinciannya
“Tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua siswa,” tegas Dr. Anisa Rahman, pakar pedagogi dari Universitas Pendidikan Indonesia. “Dengan memahami interaksi gaya belajar dan Model Kolb, guru bisa menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif.”
Bagi peserta PPG, menguasai konsep ini tidak hanya membantu menjawab soal ujian, tetapi juga membekali mereka dengan strategi mengajar yang lebih adaptif di kelas.
Pemahaman mendalam tentang hubungan gaya belajar dengan Model Kolb menjadi bekal berharga bagi para guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan berpusat pada siswa.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip experiential learning, pendidik dapat merancang pengalaman belajar yang tidak hanya beragam, tetapi juga bermakna bagi setiap peserta didik sesuai karakteristik unik mereka.
Sebagai penutup, penguasaan konsep ini tidak sekadar membantu menjawab soal ujian PPG, melainkan membekali guru dengan kemampuan esensial untuk mengakomodasi keragaman gaya belajar di kelas.
Pada akhirnya, pendekatan yang adaptif dan berbasis pemahaman ini akan menciptakan generasi pembelajar yang lebih mandiri dan kompeten di masa depan.