Kunci jawaban cerita refleksi Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025. (Sumber: Freepik)

Nasional

Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Pentingnya Memahami Gaya Belajar Peserta Didik

Sabtu 14 Jun 2025, 15:31 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dalam rangkaian pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025, para peserta tidak hanya diuji secara teori dan praktik, tetapi juga ditantang untuk merefleksikan peran mereka.

Bentuk penilaian yang menjadi perhatian sendiri adalah Cerita Reflektif, yang bertujuan menggali kesadaran guru akan dinamika pembelajaran dan kebutuhan siswa.

Salah satu tema penting yang diangkat dalam Modul 2 adalah soal gaya belajar peserta didik.

Cerita reflektif ini berangkat dari pengalaman guru yang menyadari bahwa metode penyampaian materi yang dianggap sudah efektif, ternyata belum menjangkau seluruh siswa.

Beberapa peserta didik tampak kesulitan memahami pelajaran, meski penjelasan telah diberikan secara runut.

Cerita reflektif tersebut menjadi penting untuk dijadikan referensi peserta PPG 2025 agar lebih peka terhadap keberagaman di kelas.

Berikut adalah kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 program PPG 2025 yang bisa dipahami lebih lanjut untuk dijadikan pembelajaran.

Baca Juga: 5 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Post Tes PPA Umum 1 PPG 2025: Panduan Lengkap untuk Guru Profesional

Cerita Reflektif

Saya mulai bertanya pada diri sendiri: "Apakah saya benar-benar mengenal cara belajar setiap siswa di kelas saya?"

Pertanyaan ini menjadi titik awal dari refleksi mendalam dan perjalanan untuk memahami pentingnya gaya belajar peserta didik.

Kunci Jawaban:

Sebagai seorang guru, saya selalu berusaha menyampaikan materi dengan cara yang saya anggap paling efektif. Namun, suatu ketika saya merasa ada beberapa siswa yang kurang responsif dan tampak kurang memahami pelajaran meskipun saya sudah menjelaskan dengan jelas.

Saya pun mulai bertanya pada diri sendiri: Apakah saya sudah mengenal cara belajar setiap siswa?

Saya memutuskan untuk mempelajari lebih dalam tentang gaya belajar bagaimana masing-masing siswa menerima, mem proses, dan mengingat informasi. Saya belajar bahwa ada berbagai gaya belajar: visual, auditori, kinestetik, dan kombinasi dari ketiganya.

Setelah mengenali gaya belajar beberapa siswa, saya mencoba menyesuaikan metode pembelajaran saya. Untuk siswa visual, saya menambahkan gambar dan diagram. Untuk siswa auditori, saya memperbanyak diskusi dan tanya jawab. Sementara untuk siswa kinestetik, saya memberikan aktivitas langsung yang melibatkan gerak dan praktik.

Hasilnya luar biasa. Siswa menjadi lebih antusias dan lebih mudah memahami materi. Saya juga melihat perubahan positif dalam interaksi kelas, di mana siswa lebih aktif berta nya dan berdiskusi.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa sebagai guru, memahami gaya belajar peserta didik adalah pintu penting untuk membuka jendela keberhasilan pembelajaran.

Kunci Jawaban Alternatif:

Sebagai seorang guru, saya semakin menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang unik. Ada yang cepat menangkap pelajaran melalui visual, ada yang lebih mudah memahami saat mendengarkan, dan ada pula yang baru benar benar paham setelah mencoba langsung.

Pengalaman saya di kelas membuktikan bahwa ketika pendekatan pembelajaran tidak disesuaikan dengan gaya belajar mereka, proses belajar menjadi tidak efektif dan siswa tampak kehilangan semangat. Saya mulai mencoba mengamati lebih cermat: siapa yang suka mencatat, siapa yang aktif bertanya, dan siapa yang cenderung diam tapi paham saat praktik.

Dari sana, saya mengembangkan variasi metode mengajar, mengombinasikan gambar, diskusi, praktik, dan refleksi. Saya juga mulai menata ruang belajar yang fleksibel dan nyaman, agar peserta didik merasa aman dan berani berekspresi.

Ternyata, memahami gaya belajar dan menciptakan ruang belajar yang sesuai bukan hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan relasi yang lebih hangat antara guru dan murid.

Baca Juga: Gaji PPG Guru 2025 Berapa? Simak Informasinya di Sini

Kunci Jawaban Alternatif:

Setiap anak adalah pribadi yang unik, dan keunikan itu tercermin dalam cara mereka menyerap, memproses, dan menyimpan informasi. Memahami gaya belajar siswa berarti kita dapat menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan aktivitas kelas agar lebih relevan dan mudah dipahami oleh setiap individu.

Secara umum, ada beberapa kategori gaya belajar utama yang sering kita temui:

Meskipun ada kategori ini, penting diingat bahwa jarang ada siswa yang 100 persen hanya memiliki satu gaya belajar.

Umumnya, siswa memiliki kombinasi beberapa gaya belajar, dengan satu atau dua yang lebih dominan. Mengapa penting memahami ini?

Sebagai guru, tugas kita adalah menjadi detektif pembelajaran. Amati siswa, ajak mereka berefleksi tentang cara belajar yang paling nyaman bagi mereka, dan berikan beragam pilihan aktivitas.

Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk berhasil.

Kunci Jawaban Alternatif:

Memahami gaya belajar peserta didik adalah langkah penting dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan bermakna. Setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam menerima dan mengolah informasi, ada yang lebih mudah belajar lewat gambar dan visual, ada yang lebih menyukai mendengar penjelasan, dan ada pula yang belajar optimal lewat praktik langsung.

Sebagai contoh, saat mengajarkan cerita fabel di Bahasa Indonesia:

Dengan memahami gaya belajar siswa, guru bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kenyamanan psikologis bagi peserta didik.

DISCLAIMER: Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 disajikan dalam artikel ini disusun semata-mata sebagai bahan referensi dan pembelajaran bagi para guru yang tengah mengikuti program PPG 2025.

Namun perlu digarisbawahi, jawaban yang ditampilkan bukanlah jawaban mutlak atau resmi dari penyelenggara PPG 2025.

Tags:
kunci jawaban modul 2 PPG 2025kunci jawaban cerita reflektifCerita Reflektif Modul 2 PPG 2025Cerita ReflektifPPG 2025Pendidikan Profesi Guru 2025Pendidikan Profesi Guru

Mutia Dheza Cantika

Reporter

Mutia Dheza Cantika

Editor