POSKOTA.CO.ID - Dalam proses Pendidikan Profesi Guru (PPG), setiap calon pendidik diharuskan melalui berbagai evaluasi, salah satunya adalah Post Test PPA (Prinsip Pembelajaran dan Asesmen).
Tes ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi pedagogik dan asesmen setelah mengikuti rangkaian pembelajaran.
Post Test PPA terbagi menjadi tiga bagian: PPA Umum 1, PPA Umum 2, dan PPA Umum 3.
Artikel ini akan secara khusus membahas lima contoh soal beserta kunci jawabannya dari PPA Umum 3, yang fokus pada penerapan prinsip pedagogis dalam konteks pembelajaran riil di kelas.
Pengetahuan ini tidak hanya penting untuk kelulusan tes, tetapi juga bermanfaat bagi pengembangan praktik pembelajaran yang reflektif dan inklusif.
Soal dan Kunci Jawaban Post Test PPA
Berikut ini rangkuman soal dan kunci jawaban post tes PPA umum 3:
1. Anda adalah guru Bahasa Inggris kelas 12. Ketika mengamati tugas makalah yang dikumpulkan peserta didik di semester lalu, Anda merasa bahwa kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris perlu diasah lebih lanjut. Terlebih kemampuan ini akan dibutuhkan pada jenjang berikutnya. Di sisi lain, Anda belum memiliki asesmen apapun terkait dengan kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris. Apa tindakan yang akan Anda lakukan bila menghadapi situasi ini?
A. Menugaskan esai panjang saat Sumatif Akhir Semester (SAS)
B. Mencoba membuat ujian tulis dengan pertanyaan singkat
C. Memikirkan strategi asesmen yang paling relevan
D. Memberikan tugas menulis jurnal mingguan agar progres kemampuan juga lebih terlihat
E. Menggunakan asesmen yang selama ini digunakan.
Kunci Jawaban: D
Memberikan tugas menulis jurnal mingguan merupakan pendekatan formatif yang mampu merekam perkembangan kemampuan siswa secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan prinsip pembelajaran berorientasi proses.
Baca Juga: Contoh Jawaban PPG 2025 Deskripsi Refleksi Modul 1 Saat akan Upload Jurnal
2. Anda adalah guru matematika yang akan mengajarkan materi perkalian bilangan ratusan. Ketika Anda memberikan soal di kelas, hanya sebagian kecil peserta didik yang dapat menyelesaikan soal dengan benar. Setelah dilakukan asesmen lebih lanjut, ternyata ada beberapa peserta didik yang baru dapat melakukan perkalian bilangan puluhan. Bahkan ada pula peserta didik yang belum memiliki hafalan perkalian bilangan satuan. Apa tindakan yang Anda prioritaskan untuk lakukan ketika menemui situasi tersebut?
A. Hanya memberikan soal latihan bilangan ratusan kepada peserta didik yang mampu
B. Memberikan soal soal latihan yang sesuai dengan kemampuan matematika setiap peserta didik
B. Tetap mengajarkan perkalian bilangan ratusan namun secara perlahan agar semua peserta didik paham
D. Memaklumi bila soal latihan yang diberikan memang hanya dapat diselesaikan oleh peserta didik yang mampu
E. Memastikan kemampuan perkalian peserta didik sebelum memberikan soal-soal
Kunci Jawaban: E
Langkah utama yang tepat adalah mengukur kompetensi awal siswa sebelum memberikan materi yang lebih kompleks. Ini penting untuk mencegah learning gap dan memastikan kesiapan belajar.
3. Berdasarkan hasil asesmen, Anda mengetahui bahwa sebagian peserta didik di kelas Anda memiliki gaya belajar visual. Sementara itu, sebagian yang lain lebih suka belajar secara auditori. Anda merasa perbedaan gaya belajar ini menjadi sebuah tantangan karena Anda terbiasa mengelola kelas yang lebih homogen. Apa prioritas tindakan yang Anda lakukan bila menghadapi situasi ini?
A. Mengusulkan kepada koordinator kelas untuk lebih homogen dalam membagi kelas untuk mempermudah proses pembelajaran
B. Memikirkan metode pengajaran yang tidak hanya mengandalkan satu jenis media
C. Berupaya merencanakan aktivitas yang memungkinkan tiap peserta didik bekerja secara individual sesuai gaya belajar masing-masing
D. Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan gaya belajar mereka
E. Menyediakan sumber belajar yang mencakup berbagai jenis media seperti teks, video, dan presentasi lisan
Kunci Jawaban: E
Sumber belajar yang beragam memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan gaya masing-masing. Ini mencerminkan prinsip diferensiasi dalam pembelajaran.
4. Anda ditunjuk untuk melatih ekstrakurikuler menari di sekolah. Saat ini Anda sedang mempersiapkan peserta didik untuk tampil di festival budaya kabupaten. Meski demikian, Anda menyadari bahwa peserta didik memiliki latar belakang kemampuan tari yang berbeda-beda, sehingga Anda bingung dalam menentukan aktivitas yang paling sesuai saat latihan. Apa yang Anda lakukan jika berada pada situasi tersebut?
A. Tetap menggunakan rutinitas latihan yang biasa dilakukan dan mengharapkan semua peserta didik dapat mengikutinya tanpa kesulitan
B. Meminta bantuan peserta didik yang lebih mahir untuk turut melatih temannya yang belum mahir dalam melakukan gerakan tertentu
C. Memikirkan variasi aktivitas yang dapat melatih berbagai tingkat kemampuan menari para peserta didik
D. Mengatur urutan dalam melatih gerakan, mulai dari yang rata-rata paling sulit dilakukan sampai yang paling mudah
E. Mengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuannya dan memberikan latihan khusus untuk tiap kelompok
Kunci Jawaban: B
Pendekatan peer teaching memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial sekaligus memperkuat pemahaman gerakan. Ini mencerminkan pendekatan kolaboratif dalam pembelajaran.
5. Anda mengetahui adanya dua suku asal peserta didik yang sama-sama dominan di kelas Anda. Kedua kelompok ini sering terlibat konflik, baik secara sengaja maupun tidak, sehingga kerap berdampak terhadap proses pembelajaran di kelas. Beberapa kali Anda berusaha untuk memediasi, namun tingginya prasangka yang dimiliki antar kelompok membuat kondisi tidak kunjung membaik. Selaku guru kelas, apa yang akan Anda lakukan jika menemui situasi ini?
A. Menyampaikan materi dan mendampingi belajar sebagaimana biasanya tanpa terlalu memikirkan situasi tersebut
B. Memikirkan ide tentang aktivitas pembelajaran tertentu yang dapat memediasi dua kelompok tersebut
C. Berupaya menyelipkan cerita-cerita tentang dampak negatif prasangka di sela-sela penyampaian materi
D. Meminta peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan kegiatan kasus-kasus yang relevan
E. Membuat kelompok dengan anggota yang membaur antar kedua suku tersebut dan memberikan tugas kolaboratif
Kunci Jawaban: E
Kolaborasi lintas kelompok dengan tugas bersama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, mengurangi prasangka, dan mendorong empati. Pendekatan ini sejalan dengan nilai-nilai pembelajaran sosial dan emosional.
Disclaimer: Artikel ini berisi rujukan dan bersifat informasional sebagai persiapan dalam tes PPG tahun 2025. Soal dan nomor mungkin akan muncul berbeda.