Israel Cegat Misi Kemanusiaan Kapal Madleen Menuju Gaza. Kru kapal ditahan (Sumber: X/@RimaHas)

Internasional

Israel Tangkap Kapal Madleen: Greta Thunberg dan Aktivis Dunia Ditahan Saat Bawa Bantuan ke Gaza

Senin 09 Jun 2025, 10:42 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pada Minggu, 8 Juni 2025 malam waktu setempat, militer Israel mencegat kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang sedang menuju Gaza.

Kapal tersebut membawa 12 penumpang, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, aktor Liam Cunningham, dan anggota Parlemen Eropa asal Prancis Rima Hassan.

Kapal Madleen merupakan bagian dari Freedom Flotilla Coalition (FFC), sebuah aliansi organisasi pro-Palestina yang berupaya menembus blokade Israel terhadap Gaza.

Kapal ini mengangkut logistik penting seperti susu formula bayi, bahan makanan, popok, peralatan medis, dan prostetik anak-anak.

Baca Juga: Neymar Jr Positif Covid-19, Absen Pemusatan Latihan Timnas Brasil

Detik-Detik Penyergapan di Perairan Internasional

Menurut FFC, kapal Madleen dicegat di perairan internasional oleh angkatan laut Israel. Komunikasi dengan kapal tiba-tiba terputus setelah laporan muncul bahwa drone Israel menyemprotkan zat kimia misterius ke dek kapal.

Aktivis Yasmin Acar dalam siaran langsung menunjukkan zat tersebut dan mengeluhkan iritasi mata akibat semprotan itu.

"SOS! Para relawan di Madleen telah diculik oleh pasukan Israel," tulis FFC di Telegram, dikutip dari Anadolu Agency.

Dalam unggahan lain, FFC membagikan foto kru kapal yang duduk dengan tangan terangkat sambil mengenakan jaket pelampung. Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese mengonfirmasi bahwa tidak ada korban luka saat penyergapan terjadi.

"Saya kehilangan kontak dengan kapten kapal saat ia memberi tahu saya bahwa ada kapal lain yang mendekat," ujarnya.

Seruan Darurat dari Aktivis Sebelum Ditahan

Salah satu aktivis, Thiago Avila dari Brasil, sempat merekam video darurat sebelum penyergapan. Dalam rekaman itu, ia menyatakan:

"Jika video ini dipublikasikan, artinya saya telah ditangkap atau diculik."

Ia menyerukan tekanan internasional terhadap Israel dan mendesak pemerintah negara asal para aktivis untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel serta menuntut pembebasan mereka.

Respons Israel: "Provokasi Media" atau Pelanggaran Hukum?

Pemerintah Israel menyebut misi ini sebagai "provokasi media" dan menyindirnya sebagai "kapal pesiar swafoto para selebritas".

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan telah memerintahkan IDF (militer Israel) untuk mencegah kapal mencapai Gaza.

"Kapal pesiar selfie milik para 'selebriti' sedang dalam perjalanan menuju pantai Israel dengan selamat," cuit Kementerian Luar Negeri Israel di platform X.

Namun, pernyataan ini menuai kecaman dari pakar hukum internasional. Profesor Adil Haque dari Rutgers University menyebut tindakan Israel sebagai "merendahkan martabat manusia" dan berpotensi menjadi kejahatan perang.

Greta Thunberg dan Risiko Misi Kemanusiaan

Sebelum keberangkatan, Greta Thunberg mengakui risiko besar yang dihadapi.

"Kami tahu ini misi berbahaya. Pengalaman sebelumnya dengan armada serupa berujung pada kekerasan, bahkan kematian," ujarnya dalam wawancara dengan CNN.

Israel kini membawa kapal dan seluruh awaknya ke wilayahnya, dengan rencana mendeportasi mereka ke negara asal. Namun, para pengamat HAM menilai penahanan di perairan internasional melanggar hukum laut.

Baca Juga: Benarkah Kusnadi Diculik? Viral Mantan Ketua DPRD Jatim yang Hilang Ditemukan dalam Keadaan Linglung di Bangkalan Madura

Blokade Gaza dan Krisis Kemanusiaan yang Terus Memburuk

Kapal Madleen berlayar dari Catania, Italia, pada 1 Juni 2025, dengan tujuan mengantarkan bantuan ke Gaza yang telah dikepung Israel selama 17 tahun.

Blokade ini memicu krisis kemanusiaan parah:

Meski Israel mengklaim telah memperbolehkan bantuan masuk, laporan di lapangan menunjukkan warga sipil sering ditembak saat mengantre bantuan. Baru Minggu lalu, 13 orang tewas dalam insiden penembakan di titik distribusi.

Penyergapan kapal Madleen kembali menunjukkan sikap represif Israel terhadap upaya bantuan kemanusiaan. Penahanan aktivis internasional seperti Greta Thunberg dan Rima Hassan memperkuat narasi pelanggaran HAM sistematis oleh Israel.

Dunia internasional kini menunggu respons lebih tegas dari PBB dan negara-negara Barat. Jika tidak, krisis di Gaza akan terus menjadi tragedi kemanusiaan terbesar abad ini.

Tags:
Blokade Israel terhadap GazaFreedom Flotilla CoalitionKrisis kemanusiaan GazaRima Hassan aktivis PalestinaGreta Thunberg ditahan IsraelIsrael mencegat kapal Gaza

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor