POSKOTA.CO.ID - Dunia kembali dihadapkan pada ancaman varian baru Covid-19. Kali ini, subvarian NB.1.8.1 menjadi perhatian utama para ahli kesehatan global.
Penyebarannya yang semakin meluas memicu kekhawatiran, meskipun gejala yang ditimbulkan belum menunjukkan tingkat keparahan yang lebih tinggi dibanding varian sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengambil langkah antisipatif dengan menetapkan NB.1.8.1 sebagai Varian dalam Pemantauan (VUM).
Status ini menunjukkan bahwa varian tersebut memerlukan pengawasan ketat, meski belum dikategorikan sebagai ancaman serius.
Keputusan ini didasarkan pada peningkatan proporsi kasus NB.1.8.1 secara global, sementara varian LP.8.1 justru menunjukkan tren penurunan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada. Para ahli menegaskan bahwa pemantauan ketat terhadap varian baru ini diperlukan untuk mengantisipasi potensi risiko, termasuk kemungkinan penurunan efektivitas vaksin.
Langkah-langkah pencegahan dasar seperti vaksinasi booster dan protokol kesehatan tetap menjadi senjata utama dalam menghadapi perkembangan terbaru pandemi ini.
Apa Itu NB.1.8.1?
NB.1.8.1 merupakan turunan dari keluarga Omicron, varian yang mendominasi gelombang Covid-19 sebelumnya. Menurut laporan Times of India, "NB.1.8.1 muncul sebagai jalur baru virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, dan memiliki gejala yang mirip dengan subvarian Omicron lainnya."
WHO dalam siaran pers terbaru menyatakan, "NB.1.8.1 telah ditetapkan sebagai varian SARS-CoV-2 yang sedang dipantau (VUM) dengan proporsi yang meningkat secara global, sementara LP.8.1 mulai menurun."
Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, tapi Sub-Varian MB.1.1 Masih Beredar: Ini yang Perlu Diwaspadai