POSKOTA.CO.ID – Belakangan ini, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan kontak di ponsel mereka dihubungi oleh debt collector (DC) pinjaman online atau pinjol.
Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin pinjol bisa mendapatkan akses ke daftar kontak pribadi?
Pengamat fintech dan edukator keuangan, Hendra Setyo, memberikan penjelasan gamblang soal fenomena ini. Dalam penuturannya, ia menyebut bahwa kondisi tersebut belum tentu disebabkan oleh penyadapan ponsel.
“Apakah ini pertanda bahwa HP kita sudah disadap? Sebenarnya belum tentu,” ujar Hendra, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Fintech ID pada Minggu, 8 Juni 2025.
Baca Juga: 30 Aplikasi Pinjol Ilegal yang Wajib Diwaspadai, Cek Daftarnya di Sini!
Sumber Kebocoran Data Kontak
Menurut Hendra, ada kemungkinan bahwa data pribadi, termasuk daftar kontak, sudah terlebih dahulu diperjualbelikan di pasar gelap.
Kebocoran data ini bisa berasal dari aplikasi lain yang pernah diunduh, atau dari pinjol ilegal yang pernah diinstal.
“Karena bisa jadi data kita itu sebenarnya sudah diperjualbelikan sebelumnya, bukan dari pinjol yang bersangkutan. Mungkin dari aplikasi-aplikasi yang lain, atau mungkin kalian pernah coba-coba instal pinjol ilegal,” jelasnya.
Pinjol ilegal, lanjut Hendra, memang sering kali mengakses dan menyimpan data tanpa izin jelas, dan karena aktivitasnya ilegal, praktik semacam ini sudah menjadi hal umum.
Baca Juga: 3 Aplikasi Pinjol dengan Bunga Rendah dan Tenor Panjang Sudah Legal Terdata di OJK
Tanda-Tanda HP Disadap
Meskipun penyadapan bukan hal yang mustahil, Hendra menyebutkan bahwa pinjol umumnya tidak memiliki kemampuan secanggih itu. Namun demikian, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi HP disadap:
- HP terasa lebih cepat panas dari biasanya
- Kuota internet atau daya baterai cepat habis
- Proses latar belakang yang mencurigakan (seperti pengunggahan data ke server asing)
“Ciri-ciri paling gampang adalah ya HP kita itu sering panas, terus tiba-tiba kuota itu kok cepat habis,” ujar Hendra.
Namun di era penggunaan WiFi seperti sekarang, gejala ini bisa saja tidak disadari oleh pengguna.
Baca Juga: Cara Amankan Kontak Darurat dari Teror Oknum Debt Collector Pinjol, Simak Selengkapnya
Solusi Sederhana: Reset Setelan Pabrik
Jika merasa curiga, Hendra menyarankan solusi sederhana namun efektif, yakni reset factory atau setelan pabrik. Ini akan membersihkan seluruh sistem dari kemungkinan aplikasi jahat atau malware yang mungkin terpasang.
“Kalau teman-teman curiga ya lakukanlah reset factory aja, itu akan membersihkan semuanya,” tegas Hendra.
Ia menekankan bahwa sebagai orang awam, tidak semua dari kita bisa langsung mengetahui apakah ponsel sedang disadap atau tidak.
Maka dari itu, langkah preventif seperti reset pabrik adalah opsi paling aman.
Baca Juga: Waspada Pinjol Ilegal! Ini Daftar Aplikasi Pinjaman Bank Resmi 2025 dengan Limit Jumbo Rp200 Juta
Pinjol Legal dan Akses Kontak
Untuk pinjol yang legal dan terdaftar resmi, akses terhadap kontak pengguna sebenarnya sangat terbatas.
Bahkan, hanya beberapa aplikasi tertentu yang meminta izin secara eksplisit.
“Yang meminta akses kan setahu saya cuma AkuLaku dan juga Shopee. Dua ini karena memang ada aplikasi belanjanya, jadi mereka berhak untuk mendapatkan data kontak yang diizinkan,” jelas Hendra.
Aplikasi pinjol lainnya yang legal umumnya tidak memiliki akses langsung terhadap kontak pengguna, sehingga risiko penyalahgunaan data lebih kecil.