POSKOTA.CO.ID - Banyak masyarakat pengguna layanan transfer cepat antarbank melalui BI Fast mengeluhkan ketidakmampuan mengakses layanan tersebut pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Rupanya, Bank Indonesia secara resmi telah mengumumkan bahwa gangguan tersebut bukanlah akibat dari error sistem mendadak, melainkan merupakan bagian dari agenda rutin optimalisasi layanan BI-Fast.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Jumat, 6 Juni 2025, Bank Indonesia menjelaskan bahwa kegiatan optimalisasi BI-Fast dilakukan untuk memastikan layanan keuangan digital tetap aman, stabil, dan berkinerja tinggi di tengah tingginya volume transaksi digital masyarakat.
Baca Juga: Transfer BI Fast Gagal tapi Saldo Tersedot? Begini Langkah Tepat Mengatasinya
Apa Itu BI-Fast?
Melansir dari bi.go.id, BI-Fast adalah layanan sistem pembayaran ritel dari Bank Indonesia yang memungkinkan transaksi antarbank dilakukan dalam hitungan detik dengan biaya rendah, hanya Rp2.500 per transaksi.
Sejak diluncurkan, BI-Fast telah menjadi solusi andalan masyarakat untuk transaksi 24/7, menggantikan ketergantungan pada kliring reguler atau RTGS yang lebih lambat dan lebih mahal.
Dengan tingginya penggunaan BI-Fast, termasuk di kalangan pelaku UMKM, optimalisasi sistem menjadi keharusan agar kualitas layanan tetap terjaga, terutama menjelang periode gaji, hari libur, atau saat puncak transaksi nasional lainnya.
Mengapa Harus Ada Optimalisasi?
Kegiatan pemeliharaan dan optimalisasi sistem seperti ini rutin dilakukan oleh institusi keuangan untuk memperkuat infrastruktur digital dan mengantisipasi potensi gangguan ke depan.
Dalam kasus BI-Fast, Bank Indonesia ingin memastikan sistem mampu menangani lonjakan transaksi yang semakin besar dari tahun ke tahun.
Menurut pernyataan resmi BI, optimalisasi ini merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan sistem pembayaran nasional yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal (CEMUMUA).
Dengan kata lain, meskipun layanan dihentikan sementara, ini dilakukan untuk kepentingan jangka panjang agar pengguna bisa menikmati layanan yang lebih prima.