POSKOTA.CO.ID - Tragedi menimpa dunia pendidikan Tanah Air setelah seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB), Odilia Aleta Davena, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu, 5 Juni 2025.
Odilia Aleta Davena, lahir pada 19 Juli 2007, merupakan mahasiswi Program Sarjana di Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.
Berasal dari Jawa Timur, Odilia dikenal sebagai pribadi cerdas dan aktif dalam kegiatan akademik dan sosial kampus.
Informasi mengenai insiden ini pertama kali disampaikan oleh akun media sosial resmi ITB @itbofficial yang menuliskan ucapan duka cita mendalam dari seluruh sivitas akademika.
Baca Juga: Viral! Herman Dzumafo Tiru Gaya Dedi Mulyadi, Anak Nakal Bakal Dibawa ke Afrika
Dalam pernyataan tersebut, Rektor ITB, pimpinan, dan keluarga besar ITB menyampaikan belasungkawa atas kepergian Odilia.
"Rektor, Pimpinan, dan segenap keluarga besar ITB turut berduka cita atas berpulangnya Odilia Aleta Davena, Mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB. Semoga mendiang mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," ujar keterangan tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.50 WIB di Jalan Ir. Soekarno, Jatinangor.
Odilia saat itu mengendarai sepeda motor Honda Beat dan hendak berbelok ke kanan menuju area Jatinangor Town Square Mall.
Baca Juga: 3 Combine Bantuan Kementan Dikuasai Perorangan, Distan Pandeglang Disorot
Namun secara tragis, pada saat yang sama, sebuah truk tronton melaju di jalur tersebut dan tidak sempat menghindar. Benturan keras pun tidak dapat dihindari.
Odilia mengalami luka berat di tempat kejadian dan segera dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Kronologi kejadian ini menjadi sorotan masyarakat, khususnya warga kampus dan pengguna jalan di sekitar Jatinangor.
Jalur Ir. Soekarno yang menghubungkan berbagai perguruan tinggi seperti ITB, Universitas Padjadjaran (UNPAD), IPDN, dan IKOPIN memang dikenal ramai, sempit, dan sering dilalui oleh kendaraan besar.
Baca Juga: Revitalisasi Trusmi, Dedi Mulyadi Siapkan Destinasi Wisata Budaya Berkelas di Cirebon
Sejumlah pengguna media sosial menyampaikan kekhawatiran terhadap kondisi jalan yang dianggap sebagai zona rawan kecelakaan.
Warganet mengusulkan agar dilakukan rekayasa lalu lintas guna melindungi keselamatan pelajar dan mahasiswa di wilayah tersebut.
"Betul mohon bapak @DediMulyadi71 bisa mengarahkan rekayasa jalan. Untuk kendaraan besar (truk dan bus) untuk tidak melewati jalur area pendidikan (ITB, UNPAD, STPDN, IKOPIN)," tulis akun @Basudewakrsn di X.
Truk/bus bisa masuk pintu tol Cileunyi keluar tol Pamulihan dan sebaliknya," tulisnya.
Ia juga menyebut bahwa Jalan Ir. Soekarno masuk dalam kategori 'police hazard', yaitu jalur dengan tingkat kerawanan kecelakaan tinggi.
Jalan ini relatif sempit, namun dilalui oleh banyak kendaraan besar yang kerap melaju dengan kecepatan tinggi, meningkatkan potensi kecelakaan fatal.
Pihak kepolisian setempat hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih rinci penyebab kecelakaan dan melakukan analisis rekaman CCTV, serta meminta keterangan dari saksi di lapangan.
Tragedi ini mengundang simpati luas dari masyarakat dan komunitas akademik.
Selain ucapan belasungkawa dari ITB, beberapa mahasiswa dan alumni menyampaikan rasa kehilangan mendalam melalui media sosial, menyebut Odilia sebagai sosok yang inspiratif dan ramah.
Kematian Odilia diharapkan menjadi momentum untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem keselamatan lalu lintas di kawasan pendidikan.
Termasuk pengaturan lalu lintas kendaraan berat agar tidak membahayakan pengguna jalan yang rentan seperti pelajar dan mahasiswa.
Kepedulian terhadap keselamatan lalu lintas di kawasan akademik perlu diperkuat dengan sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan institusi pendidikan, agar tragedi serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.