Tekanan dari Dalam Gunung Tangkuban Parahu Meningkat, Warga Diminta Waspada

Rabu 04 Jun 2025, 20:52 WIB
Kondisi kawah di Gunung Tangkuban Parahu pada Selasa, 3 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

Kondisi kawah di Gunung Tangkuban Parahu pada Selasa, 3 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, terus menunjukkan peningkatan.

Badan Geologi mencatat adanya peningkatan ratusan gempa pada periode 30 Mei hingga 4 Juni 2025. Oleh sebab itu, warga yang tinggal di dekat Gunung Tangkuban Parahu diimbau waspada.

Berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, pada Rabu 4 Juni 2025, terjadi 37 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1.5-9 mm berdurasi 30-42 detik.

Gempa Low Frekuensi (LF) sebanyak 270 kali kejadian dengan amplitudo 1.5-12 mm durasi 7-29 detik, serta Gempa vulkanik dangkal 2 kali kejadian dengan amplituda 2-8 mm berdurasi 6-9 detik.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Meningkat, Terjadi 134 Kali Gempa Low Frequency

Penyelidik Bumi Ahli Utama dari Badan Geologi, Kristianto mengatakan, selain aktivitas kegempaan, pihaknya pun mendeteksi perubahan pada struktur tubuh gunung melalui metode deformasi seperti Electronic Distance Measurement (EDM) dan Global Navigation Satellite System (GNSS).

“Hasilnya menunjukkan pola inflasi yang mengindikasikan adanya tekanan yang meningkat dari dalam gunung. Sehingga masyarakat diimbau waspada potensi erupsi freatik,” kata Kristianto, Rabu 4 Juni 2025.

Dia mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi lintas instansi, terkait perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.

Opsi untuk meningkatkan level status di Tangkuban Parahu pun masih dalam tahap kajian dari tim Badan Geologi yang masih melakukan sejumlah pendataan lanjutan terkait aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.

"Saat ini masih level I atau normal. Kita masih melakukan pengkajian," ujarnya.


Berita Terkait


News Update