Potret Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Tangkap layar YouTube/Gibran Rakabuming)

Nasional

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Dinilai Kehilangan Marwahnya saat Acara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Selasa 03 Jun 2025, 12:27 WIB

POSKOTA.CO.ID – Penampilan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam acara peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi sorotan tajam publik dan media sosial.

Sorotan terutama tertuju pada bahasa tubuh Gibran yang dinilai menunjukkan sikap kikuk saat duduk satu meja dengan Presiden Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

“Gimana enggak kikuk, ya? Jelaslah bagaimana hubungan Ibu Megawati dan juga posisi Pak Try yang mendorong Gibran untuk dimakzulkan,” ujar wartawan senior sekaligus pengamat politik Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip oleh Poskota pada Selasa, 3 Juni 2025.

Ia menyebut momen itu menjadi bahan analisis media dan netizen yang memperhatikan detail gestur para tokoh politik nasional.

Baca Juga: Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Bakal Dapat Gaji ke-13, Ini Besarannya

Pengamat politik Rocky Gerung juga menilai peristiwa tersebut mencerminkan dinamika politik yang lebih dalam. Menurutnya, Gibran terlihat tidak lagi memiliki “political standing” dalam konteks hubungan elite.

“Gibran, yang Wakil Presiden, justru berjalan di belakang Megawati yang adalah Ketua Umum PDIP. Tentu konteksnya adalah ketegangan politik, antara PDIP dengan Presiden Jokowi. Dan Gibran tidak lagi dilihat sebagai wajah dari kekuasaan, tetapi wajah dari Jokowi pada akhirnya,” ujar Rocky Gerung.

Rocky menambahkan bahwa analisis politik di Indonesia kini bergeser, di mana bahasa tubuh menjadi indikator penting membaca arah dan suhu politik nasional.

Dalam hal ini, posisi Gibran yang berjalan di belakang Megawati dinilai mencerminkan simbol hilangnya legitimasi moral dan politik.

Baca Juga: Forum Purnawirawan TNI Desak Pemakzulan Gibran, Try Sutrisno Restui Surat ke DPR

“Kondisi riil dari politik kita terbaca dalam persaingan bahasa tubuh antara Ibu Mega dan Wakil Presiden, yaitu Pak Gibran. Ini sah sebagai model baru untuk melihat potensi ketegangan politik,” kata Rocky.

Ia pun menilai bahwa sikap canggung Gibran bukan hanya sekadar gestur tanpa makna.

Prosesi menuju panggung acara, di mana Megawati berjalan sejajar dengan Presiden Prabowo sementara Gibran tertinggal di belakang, menegaskan dugaan bahwa sosoknya telah kehilangan “marwah” sebagai Wakil Presiden.

“Kelihatannya sosok Gibran ini, yang secara resmi adalah Wakil Presiden, kehilangan marwahnya. Atau memang kehilangan marwah karena problem-problem sebelumnya,” pungkas Rocky.

Tags:
politikTry SutrisnoMegawatiPrabowoWakil PresidenGibran Rakabuming Raka

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor