POSKOTA.CO.ID – Banyak orang bertanya-tanya, kenapa setelah melakukan pembayaran ke pinjaman online (pinjol), justru mereka makin gencar ditagih?
Bukannya berkurang, malah makin sering ditelepon, di-chat, bahkan didatangi debt collector (DC).
Fenomena ini cukup membingungkan dan bikin resah. Tapi sebenarnya, penjelasannya cukup sederhana.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui informasi dan tips selengkapnya.
Baca Juga: Waspada! Jangan Lakukan Ini Saat DC Pinjol Telepon Kamu Berkali-Kali
Kenapa Dibayar Malah Makin Ditagih?
Menurut edukator keuangan Hendra Setyo, masalahnya terletak pada sistem dan cara kita membayar. Jika pembayaran dilakukan tidak penuh alias hanya sebagian, misalnya punya utang Rp1 juta tapi hanya dibayar Rp200 ribu, maka secara sistem utang dianggap belum lunas. Akibatnya, proses penagihan tetap berjalan, bahkan bisa jadi makin agresif.
“Kalau kalian bayarnya enggak full, bayarnya setengah-setengah atau mungkin minimum pembayaran, tentu saja akan cukup gencar ditagih,” ujar Hendra Setyo dalam kanal YouTube Fintech ID, dikutip oleh Poskota pada Senin, 2 Juni 2025.
Banyak orang berasumsi bahwa dengan membayar sebagian, mereka akan dianggap kooperatif. Tujuannya jelas, menghindari kunjungan debt collector ke rumah, membuat mereka sedikit ‘tenang’, atau setidaknya memberi kesan bahwa ada niat baik untuk melunasi.
Namun, sayangnya anggapan ini tidak berlaku di mata penagih pinjol. Sebab mereka bekerja berdasarkan target, bukan berdasarkan empati.
“Debt collector pinjol ini bertugas. Dia bukan yang punya uangnya. Dia cuma ditarget. Pokoknya nasabah yang belum tuntas ya harus terus ditagih,” tegas Hendra.
Jadi saat kamu membayar sebagian, sistem justru membaca bahwa kamu masih bisa dikejar. Kamu dianggap masih sanggup bayar, sehingga upaya penagihan justru ditingkatkan.