JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Epidemiolog, Dicky Budiman, menilai pemerintah tidak perlu memperketat skrining di tengah potensi meningkatnya kasus Covid-19.
Kemenkes RI melaporkan, tercatat ada peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara kawasan Asia pada minggu ke-12 2025 seperti, Thailand, Hongkong, Malaysia dan Singapura.
Sementara itu, Indonesia mengalami penurunan kasus mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 dengan positivity rate 0,59 persen.
Merespons hal itu, epidemiolog, Dicky Budiman mengatakan, pemerintah tidak perlu melakukan skrining Covid-19 secara ketat seperti di masa pandemi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Merebak, Praktisi Kesehatan Minta Masyarakat tak Panik
"Pemerintah ya tidak akan perlu (melakukan) seperti waktu pandemi dengan memperketat ada skrining (Covid-19)," ucap Dicky saat dihubungi Poskota, Minggu 1 Juni 2025.
Ada beberapa jenis skrining Covid-19 yang umum digunakan, yakni Swab PCR (Polymerase Chain Reaction), Swab Antigen dan Rapid Test Antibodi.
Selain itu, Dicky menyebut, pemerintah juga tidak perlu melakukan pengetesan suhu tubuh dengan alat thermogun di pintu masuk, seperti mall, perkantoran dan transportasi umum.
"(Begitu juga) di pintu masuk atau di transportasi umum tidak perlu (dilakukan pengecekan suhu tubuh)," ujar Dicky.
Imbau Masyarakat Gunakan Masker
Dicky juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di tempat ramai untuk meminimalisasi penularan penyakit.
Baca Juga: WNA China Ditemukan Tewas di Apartemen di Kawasan Menteng Terjangkit Covid-19