Potret Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Pemprov Jabar)

Daerah

Kerap Menjadi Pembicaraan, Pakar Ilmu Politik Beberkan Penyebab Kenapa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Sering Viral, Begini Penjelasannya

Rabu 28 Mei 2025, 17:23 WIB

POSKOTA.CO.ID – Nama Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat menjadi salah satu topik yang terus mengundang perhatian.

Sosoknya kerap viral, memicu perdebatan, dan menjadi sorotan publik, baik dari sisi dukungan maupun kritik. Apa yang membuat gaya komunikasi politik Dedi Mulyadi begitu mencolok?

Pakar ilmu politik Adi Prayitno membeberkan gaya komunikasi politik khas Dedi Mulyadi yang membuatnya kerap menjadi pembicaraan publik.

Baca Juga: Akun Instagram dan TikTok Heri Suryana Apa? Kades Viral Sukabumi Ini Bikin Dedi Mulyadi Terkagum

Turun Langsung ke Masyarakat

Berdasarkan berbagai pendekatan survei dan data kuantitatif, rakyat Indonesia sangat menyukai pemimpin yang turun langsung ke masyarakat, bertemu, berdialog, dan menyelami kesulitan hidup yang mereka hadapi.

Tak heran jika Dedi Mulyadi, yang sering terlihat menyapa pedagang di pasar, petani di sawah, hingga warga di pelosok, mendapatkan tempat di hati masyarakat.

"Rakyat sangat senang kalau ada pemimpin seperti gubernur, bupati, wali kota, anggota dewan, termasuk juga presiden dan wakil presiden, mendatangi mereka dan berbicara dari hati ke hati soal kesulitan hidup yang dihadapi," jelas Adi Prayitno dalam kanal YouTube Adi Prayitno, dikutip oleh Poskota pada Rabu, 28 Mei 2025.

Aktivitas turun langsung ini menciptakan citra populis dan merakyat. Dalam psikologi politik masyarakat kita, pemimpin yang hadir secara nyata dianggap lebih peduli dan layak dipercaya. Dedi Mulyadi memahami hal ini dan menjadikannya sebagai kekuatan utama dalam gaya kepemimpinannya.

Baca Juga: Viral Warga di Kubangkondang Pandeglang Keluhkan Jalan Rusak, Minta Bantuan Dedi Mulyadi

Media Sosial sebagai Alat Penyebaran

Dedi Mulyadi tidak hanya aktif di lapangan, tetapi juga cerdas dalam memanfaatkan media sosial.

Semua aktivitasnya diabadikan dan disiarkan melalui berbagai platform seperti YouTube, Facebook, Instagram, Twitter, hingga TikTok. Aktivitas ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan bagian dari strategi komunikasi politik yang efektif.

"Hari ini, satu-satunya kemewahan adalah kita bisa langsung menyampaikan kepada publik segala hal yang kita lakukan," ungkap Adi.

Di era digital, masyarakat ingin melihat langsung kerja nyata pejabat publik. Dengan menyuguhkan video saat blusukan, menghadiri pengajian, atau bertemu petani, Dedi Mulyadi membangun kedekatan yang konsisten. Ia mengerti bahwa publik ingin bukti, bukan janji.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Siap Tindak Tegas Oknum Bobotoh Perusak GBLA, Dikirim ke Barak atau Penjara?

Terobosan dan Kebaruan

Kehadiran ide-ide baru juga menjadi daya tarik tersendiri. Dedi Mulyadi kerap tampil dengan kebijakan yang tidak biasa, seperti pembentukan Satgas Anti-Premanisme yang sempat menuai pro dan kontra.

Di tengah keresahan masyarakat akan aksi premanisme, kebijakan ini dianggap sebagai langkah berani dan orisinal.

Begitu pula ketika ia menggagas program pengiriman anak-anak nakal ke barak. Walau menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk KPAI dan anggota dewan, langkah ini dinilai sebagai pendekatan berbeda dalam menangani kenakalan remaja.

"Inilah yang disebut dengan novelty, unsur kebaruan," kata Adi. "Seorang pejabat publik harus berani mengeluarkan gagasan baru yang diniatkan untuk kepentingan masyarakat."

Tak semua kebijakan memang bisa menyenangkan semua pihak. Namun, keberanian dalam membuat terobosan adalah bentuk pertanggungjawaban seorang pemimpin kepada rakyatnya.

Tags:
komunikasipolitikDedi MulyadiGubernur Jawa Barat

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor