Pernikahan Mewah dengan Mahar Rp2,3 Miliar di Desa Mandalasari Gegerkan Dunia Maya (Sumber: Pinterest)

HIBURAN

Viral di TIktok Sosok Wanita Desa Dapat Mas Kawin Rp2,3 Miliar, Warganet Heboh Cari Akunnya

Selasa 27 Mei 2025, 08:57 WIB

POSKOTA.CO.ID - Jagat maya kembali dihebohkan oleh kabar pernikahan yang tidak biasa. Kali ini, sorotan publik tertuju pada sebuah acara pernikahan yang digelar di Desa Mandalasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bukan karena konsep atau keunikannya, tetapi karena nilai mahar yang mencapai Rp2,3 miliar.

Pernikahan ini menjadi viral di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok, setelah akun bernama @96yofa mengunggah momen sakral akad nikah yang menyebutkan nominal mahar secara eksplisit.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Sering Sadap Nomor HP, Begini Cara Mengatasinya!

Pernikahan di Mandalasari yang Mendadak Viral

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak seorang pria paruh baya yang merupakan ayah dari mempelai wanita mengucapkan ijab kabul dengan lantang:

“Saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak kandung perempuan saya bernama Helena Nurul Suci dengan mas kawin satu set perhiasan dan jam emas berlian senilai Rp2,3 miliar dibayar tunai.”

Pernyataan ini langsung dilanjutkan oleh mempelai pria yang menyatakan kesediaannya menerima pernikahan tersebut, disaksikan oleh para tamu undangan dan tokoh masyarakat setempat. Kata "sah" pun menggema di ruangan tersebut, menandakan bahwa prosesi ijab kabul telah berlangsung secara sah dan syar'i.

Sosok Helena Nurul Suci Jadi Perbincangan

Helena Nurul Suci, nama yang kini menjadi buah bibir netizen, menjadi pusat perhatian setelah momen pernikahannya tersebar luas. Selain karena mahar fantastis, paras cantik dan anggun Helena juga memicu kekaguman banyak pengguna media sosial.

Akun TikTok @bby.elene yang disebut-sebut sebagai milik Helena, kini diserbu ribuan komentar. Banyak di antaranya berisi doa, pujian, hingga harapan agar anak-anak perempuan mereka kelak mendapatkan jodoh dengan rezeki serupa.

“Ya Allah semoga anak gadisku diberikan jodoh yang baik dan rejeki seperti Kak Helena Nurul Suci,” tulis akun @capricorn

“Yah gimana maharnya gak bermiliar-miliar, orang cantik banget,” timpal akun lain @ririiii

Fenomena Mahar Tinggi: Antara Tradisi dan Gengsi

Dalam budaya pernikahan di Indonesia, mahar memang menjadi salah satu aspek penting. Mahar bukan hanya sekadar simbol, melainkan bentuk penghormatan mempelai pria terhadap keluarga mempelai wanita.

Namun, fenomena mahar dengan nilai miliaran rupiah membuka diskusi baru apakah ini bagian dari pelestarian tradisi, atau justru bagian dari konstruksi sosial yang sarat akan gengsi?

Menurut pakar sosiologi pernikahan dari Universitas Padjadjaran, Dr. Rukmana Hidayat, fenomena ini mencerminkan dua sisi mata uang:

“Di satu sisi ini menunjukkan kemampuan ekonomi dan niat baik keluarga pria. Tapi di sisi lain, juga bisa memberi tekanan sosial bagi masyarakat lain yang tidak mampu,” ujarnya.

Reaksi Netizen: Antara Kekaguman dan Kekhawatiran

Unggahan tentang pernikahan Helena dan Yujin tak pelak memantik reaksi luas. Komentar-komentar bernada kekaguman hingga candaan pun membanjiri konten tersebut.

Sebagian menganggap hal ini sebagai motivasi, sebagian lain mempertanyakan relevansi nominal mahar yang dianggap "berlebihan".

Ada pula kekhawatiran bahwa pernikahan semacam ini justru menciptakan standar tidak realistis di tengah masyarakat. Apalagi ketika dibagikan secara viral di media sosial tanpa konteks utuh mengenai latar belakang ekonomi keluarga yang bersangkutan.

Budaya Pernikahan dan Etalase Sosial di Era Digital

Kasus ini memperlihatkan bagaimana media sosial menjadi ruang publik baru yang mengubah cara masyarakat memaknai peristiwa budaya seperti pernikahan.

Di era digital, pernikahan bukan hanya peristiwa sakral privat, tetapi juga bisa menjadi ajang pertunjukan sosial.

Pengamat media sosial, Rahmawati Kusnadi, menyebutkan bahwa fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari budaya "show-off" yang kini melekat kuat di kalangan muda.

“Viralitas bisa memberi efek domino. Satu acara viral bisa memicu tren baru yang tak jarang disalahpahami masyarakat,” kata Rahmawati.

Baca Juga: DC Pinjol Terus Teror Kontak Darurat? Ini Solusi Galbay yang Wajib Kamu Tahu

Etika dan Kesadaran dalam Bermedia Sosial

Dari peristiwa viral ini, masyarakat diajak untuk kembali merenungkan batas-batas antara privasi dan konsumsi publik. Tidak semua hal yang viral membawa dampak positif, terlebih jika tanpa pemahaman mendalam.

Penting bagi pengguna media sosial untuk memilah mana yang bisa dijadikan inspirasi dan mana yang sekadar sensasi. Etika dalam bermedia sosial juga harus dikedepankan agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang kontraproduktif.

Pernikahan Helena Nurul Suci dan Yujin memang mengundang perhatian karena nilai mahar yang fantastis. Namun lebih dari itu, kisah ini mencerminkan realitas baru dalam pernikahan di era digital antara eksistensi sosial, tekanan budaya, dan konstruksi identitas.

Mahar sebesar Rp2,3 miliar bukan sekadar angka, tetapi juga simbol dari dinamika sosial masyarakat kontemporer. Dan di balik hebohnya dunia maya, terselip pelajaran penting tentang nilai, makna, dan etika dalam pernikahan masa kini.

Tags:
Sosial media IndonesiaKabupaten BandungPernikahan adat mewahTikTok viralHelena Nurul SuciDesa MandalasariMahar Rp2,3 miliarPernikahan viral

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor