BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Selebgram yang juga pemilik merek skincare Glow Glowing, Poppy Karisma Christia Rahayu, mengaku rugi besar akibat pemalsuan produk miliknya.
Itu juga yang mendorong Poppy melaporkan kasus pemalsuan produk skincare Glow Glowing kepada pihak kepolisian.
Tidak hanya kerugian secara finansial, namun juga dari sisi kepercayaan konsumen yang terdampak langsung akibat penggunaan produk palsu.
“Produk kami yang dipalsukan itu lengkap, mulai dari day cream, night cream, facial wash, toner, hingga serum. Dari segi warna, tekstur, bau, dan kemasan, sebenarnya perbedaannya sangat mencolok,” ujar Poppy dalam konferensi pers, Senin 26 Mei 2025.
Baca Juga: Sindikat Penjual Skincare Palsu di Bekasi Diciduk Polisi, Raup Omzet Miliaran
Ia memastikan bahwa seluruh produk Glow Glowing yang asli telah terdaftar resmi di BPOM dan diproduksi sesuai standar. Ia menekankan pentingnya membeli kosmetik dari toko resmi, bukan tergiur harga murah di marketplace.
"Produk kami 100 persen aman. Jangan mudah didiskon. Penipuan seperti ini memang memanfaatkan merek yang sudah dikenal supaya cepat laku di pasaran," ucapnya.
Poppy menjelaskan adanya keterlibatan pihak internal dalam kasus pemalsuan ini. Menurutnya, pelaku adalah pihak eksternal yang sengaja menjiplak merek miliknya demi keuntungan pribadi.
"Kemarin banyak sekali yang DM di media sosial kami. Mereka mengaku kulitnya menjadi rusak, breakout, merah-merah," ungkap Poppy.
Poppy juga menjelaskan cara membedakan produk asli Glow Glowing dengan yang palsu. Menurutnya, banyak sekali perbedaan yang mencolok.
Baca Juga: Skincare Abal-abal Kian Meresahkan, Masyarakat Diingatkan tak Tergiur Harga Murah
"Produk asli itu menggunakan segel, sementara palsu tidak. Stiker produk asli berwarna pink, sedangkan yang palsu lebih keunguan. Dan kemasan 2025 untuk produk asli sudah menggunakan print pouch, berbeda jauh dari palsu," jelas Poppy.
Pelaku Pemalsuan Otodidak Produksi Skincare
Sementara itu, pelaku utama berinisial SP mengaku meracik skincare tiruan secara otodidak, tanpa keahlian atau ilmu farmasi.
“Saya ngarang sendiri, raciknya kira-kira aja. Beli bahannya online,” ujar SP saat konferensi pers.
SP sebelumnya diketahui berjualan elektronik secara berani, sebelum akhirnya beralih ke perawatan kulit karena dianggap lebih menguntungkan. Ia bahkan berhasil meraup omzet miliaran rupiah dari tindakan ilegal tersebut.