"Pemerintah kasih bantuan dan solusi lah, jangan sampai pedagang di pasar anyar gulung tikar semua. Soalnya disini juga sudah pada lama, sudah puluhan tahun. Semoga ada perbaikan," lanjutnya.
Juru Parkir Ikut Kena Imbas
Di sisi lain, ternyata fenomena ini bukan hanya dirasakan pedagang, tetapi penjaga parkir juga turut menyadari.
Ibnu, 33 tahun menuturkan bahwa kondisi parkir belakangan ini tak lagi dipadati pengunjung.
"Biasanya sampe 200 hari sehari penuh. Kalau sekarang agak susah. Sampai sekarang aja kayaknya kurang lebih 50 motor yang masuk," jelasnya.
Secara gamblang, ia juga menambahkan bahwa Pasar Anyar terjamin bebas dari pungli dan aksi premanisme. Sehingga dapat dipastikan bahwa alasan pengunjung sepi terjadi karena hal lain.
"Sebenarnya saya gak tau pasti alasannya, yang jelas bukan karena pungli dan preman. Karena saya juga terus memantau. Untuk parkir aja 2000 per motor, buat sewa lahan pedagang 10 ribu per lapak," lanjutnya.
Dengan kondisi yang tak lagi bergairah, kini para penghuni Pasar Anyar hanya bisa berharap agar geliat pasar tradisional dapat berubah lebih baik meski perlahan. (CR-1)
