Viral kabar Syahrini dapat penghargaan dari UNESCO di Cannes, tapi organisasi PBB ini membantah. Ini penjelasan resmi dan sumber sebenarnya. (Sumber: Intagram/@princessyahrini)

HIBURAN

Viral! UNESCO Bantah Beri Penghargaan ke Syahrini di Cannes 2025: Ini Faktanya

Jumat 23 Mei 2025, 11:15 WIB

POSKOTA.CO.ID - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) secara resmi membantah keterlibatannya dalam pemberian penghargaan kepada selebritas Indonesia, Syahrini, dalam rangkaian Cannes Film Festival 2025.

Pernyataan ini disampaikan melalui unggahan akun Instagram @rumpi_gosip pada Kamis 22 Mei 2025, menanggapi viralnya kabar penghargaan tersebut di media sosial.

“Jadi UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud,” tegas pernyataan resmi UNESCO, sekaligus memutus spekulasi yang beredar sejak Syahrini mengklaim menerima penghormatan dari lembaga internasional tersebut.

Baca Juga: Gaun Syahrini Jadi Sorotan Netizen di Festival Film Cannes 2025, sang Desainer Ungkap Maknanya

Acara Non-Resmi dengan Keterlibatan Individu

UNESCO menjelaskan bahwa meski salah satu UNESCO Artist for Peace, Guila Clara Kessous, hadir dalam acara tersebut, keterlibatannya bersifat personal dan tidak mewakili lembaga.

“Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO,” tambah pernyataan itu.

Lembaga itu juga mengarahkan bahwa penghargaan tersebut mungkin berasal dari United Society Council melalui program Listen to Her Parole, yang didukung oleh Kessous.

“Mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai penghargaan dari United Society Council melalui acara Listen to Her Parole.”

Baca Juga: Syahrini Dapat Award UNESCO di Festival Film Cannes 2025, Dedikasikan untuk Perempuan Dunia

Kontroversi Klaim Syahrini

Klarifikasi UNESCO muncul setelah Syahrini membagikan pengalamannya menerima penghargaan di Cannes melalui unggahan media sosial. Ia menyebut penghargaan tersebut sebagai bentuk pengakuan dari UNESCO.

“Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dan luar biasa dari UNESCO melalui platform 'Dengarkan pembebasan bersyaratnya'. Saya mendedikasikan ini untuk semua wanita di dunia,” tulisnya.

Dalam pidato emosional, Syahrini menyoroti perjalanan kariernya dan keputusannya berhenti sejenak dari dunia hiburan untuk fokus pada keluarga.

“Pengakuan ini bukan hanya sebuah penghargaan pribadi. Ini adalah perayaan ketahanan, transformasi, dan kekuatan hubungan manusia,” ungkapnya.

Respons Publik dan Pertanyaan yang Belum Terjawab

Bantahan UNESCO memicu perdebatan di kalangan netizen, dengan sejumlah pihak mempertanyakan transparansi klaim penghargaan tersebut. Beberapa mengkritik potensi misleading informasi, sementara yang lain meminta klarifikasi lebih lanjut dari tim Syahrini.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Syahrini atau manajemennya terkait penjelasan UNESCO. Publik pun diimbau untuk lebih cermat menelaah informasi seputar penghargaan internasional, terutama yang melibatkan lembaga resmi seperti UNESCO.

Baca Juga: Syahrini Dinilai Beda saat Tampil di Cannes Film Festival 2025, Feni Rose: Kayaknya Efek..

Transparansi dan Akuntabilitas

Kasus ini menyoroti pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan klaim penghargaan, khususnya yang melibatkan nama besar seperti UNESCO.

Bagi selebritas dan publik figur, transparansi dalam menerima dan menyampaikan informasi serupa menjadi kunci untuk menghindari kesalahpahaman.

Sementara itu, Cannes Film Festival 2025 sendiri masih berlangsung hingga akhir pekan ini, dengan fokus utama pada pemutaran film-film internasional dan penghargaan resmi seperti Palme d’Or.

UNESCO menegaskan tidak memiliki kaitan dengan acara penghargaan paralel di luar agenda resmi festival.

Tags:
Bantahan UNESCOKlarifikasi UNESCOListen to Her ParoleUNESCO Artist for PeaceCannes Film Festival 2025SyahriniUNESCOPBB

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor