Aktivitas sejumlah pengendara ojek online (Ojol) menunggu penumpang hingga terjebak kemacetan di kawasan Pancoran dan Palmerah, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Nasional

Aksi Driver Ojol Padamkan Aplikasi, Pengamat Politik: Tuntutan Mereka Cerminan Gagalnya Negara Wujudkan Kesejahteraan

Selasa 20 Mei 2025, 16:13 WIB

POSKOTA.CO.ID – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di berbagai kota besar di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa dengan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes atas kondisi kerja yang dinilai semakin tidak layak.

Aksi yang disebut sebagai "mogok nasional" ini mendapat sorotan dari kalangan pengamat, salah satunya pengamat politik Rocky Gerung.

“Sebagai salah seorang pengguna ojol, karena saya lebih sering di Jakarta naik motor Gojek, saya bersimpati dengan teman-teman yang menuntut semacam basis kehidupan yang makin lama makin tidak layak di Indonesia,” ujar Rocky Gerung dalam sebuah diskusi bersama jurnalis senior Hersubeno Arief, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 20 Mei 2025.

Menurut Rocky, para pengemudi tidak ingin membebani konsumen, melainkan menuntut hak-hak normatif yang selama ini diabaikan oleh perusahaan penyedia layanan.

Baca Juga: Demo Ojol di Patung Kuda Memanas, Ban Dibakar hingga Saling Tuding Provokator

Rocky Gerung menilai aksi ini sejajar dengan perjuangan kelompok pekerja lain seperti buruh pabrik, buruh tani, maupun buruh transportasi lainnya.

“Semua ini menunjukkan bahwa ada yang gagal dipertahankan atau diselenggarakan oleh negara, yaitu kesejahteraan sosial,” katanya.

Rocky menambahkan bahwa para pengemudi menuntut kepastian hidup yang lebih baik, termasuk harapan untuk masa depan keluarga mereka. Ia menegaskan bahwa hak-hak ini merupakan bagian dari hak warga negara yang seharusnya dijamin negara.

“Negara ini didesain untuk memakmurkan warga negara. Itu yang terus-menerus dianjurkan atau bahkan ditagihkan oleh rakyat pada Presiden Prabowo,” tegas Rocky.

Baca Juga: Tak Ikut Demo, Ojol Tangerang Dukung Rekan Lewat Iuran dan Doa

Ia juga menyinggung janji-janji yang pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo, terutama komitmen untuk mengentaskan kemiskinan dan mempercepat distribusi pendapatan secara adil.

“Kita tahu bahwa Bank Dunia beberapa bulan lalu memberi data yang mencengangkan bahwa 172 juta rakyat Indonesia itu hidup di dalam kemiskinan. Faktanya, justru setelah 10 tahun angka kemiskinan bukannya berkurang tapi bertambah,” ungkap Rocky, merujuk pada kondisi selama masa pemerintahan Presiden sebelumnya, Joko Widodo.

Ia menilai bahwa ada kegagalan dalam desain kebijakan ekonomi yang menyebabkan ketimpangan terus berlanjut.

Harapannya, tema "putting people first" yang diusung Presiden Prabowo benar-benar diwujudkan dalam kebijakan nyata.

Baca Juga: Driver Ojol Demo di Patung Kuda: Nggak Ngebid Sehari Nggak Mati!

“Dalam tema itu kita harus yakinkan bahwa tuntutan para pengemudi online ini memang berbasis pada niat untuk mendorong supaya pemerintah mempercepat distribusi pendapatan, sehingga keadilan itu lebih mudah dibayangkan oleh mereka yang setiap hari ada di jalan dengan risiko tanpa jaminan kesehatan yang memadai,” ucap Rocky.

Tags:
kesejahteraanRocky Gerungaksi driverojol

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor