Setelah PSIS Semarang turun kasta, dua tim yang terdegradasi ke Liga 2 musim depan akan ditentukan pada pekan terakhir Liga 1.
Semen Padang secara matematis lebih berpeluang selamat dari degradasi karena memiliki dua poin lebih banyak dari PSS dan Barito Putera.
Kabau Sirah menempati posisi 15 dengan 33 poin, PSS di peringkat 16 dengan 31 poin, dan Barito Putera di posisi 17 dengan 31 poin karena kalah head to head dari Super Elang Jawa.
Tetapi situasi akan 'rumit' jika ketiga tim memiliki poin sama di klasemen akhir Liga 1 2024-25.
Baca Juga: Info Live Streaming Inter Milan vs Lazio: Menang Jaga Asa Raih Scudetto, Kalah Bisa Tamat
Kondisi itu bisa terjadi jika Semen Padang imbang dengan Arema, sementara PSS dan Barito Putera menang atas lawan-lawannya. Maka poin ketiga tim menjadi sama yakni 34 angka.
Sesuai regulasi Liga 1 yang diatur dalam Pasal 9 Poin 4 tentang Sistem Kompetisi disebutkan jika ada lebih dari dua tim yang memiliki poin sama, maka akan dihitung berdasarkan head to head di antara masing-masing tim atau klasemen kecil.
Dalam kasus ini, Barito Putera lebih diuntungkan karena memiliki poin head to head lebih baik dari Semen Padang dan PSS.
Secara head to head di antara ketiga tim, Barito Putera tercatat tiga kali menang. Masing-masing dua kali atas Semen Padang dan sekali atas PSS.
Sementara Semen Padang mencatat dua kali kemenangan atas PSS dan dua kali kalah dari Barito Putera.
Sedangkan, PSS hanya mencatat sekali kemenangan atas Barito Putera, dua kali kalah dari Semen Padang dan sekali kalah dari Barito Putera.
Kondisinya akan berbeda jika Semen Padang dan Barito Putera yang memiliki poin sama, sementara PSS koleksi poinnya lebih rendah, maka Kabau Sirah yang selamat karena unggul head to head atas Laskar Antasari.