Masih Terikat Pinjol tapi Ingin Ajukan KUR BRI 2025? Simak Solusi Resminya di Sini!

Sabtu 17 Mei 2025, 16:09 WIB
apakah bisa ajukan KUR saat masih punya pinjol?. (Foto: Faiz)

apakah bisa ajukan KUR saat masih punya pinjol?. (Foto: Faiz)

POSKOTA.CO.ID - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menjadi pilihan utama pelaku UMKM dalam memperoleh modal usaha dengan bunga rendah dan persyaratan yang relatif mudah.

Di tahun 2025, BRI kembali membuka akses KUR bagi UMKM yang memenuhi kriteria tertentu. Namun, muncul pertanyaan krusial bagaimana jika calon debitur masih memiliki pinjaman online (pinjol)? Apakah kondisi ini menjadi hambatan dalam proses pengajuan KUR?

Faktanya, memiliki pinjol tidak secara otomatis menggugurkan peluang mendapatkan KUR. Namun, ada beberapa ketentuan dan langkah penting yang perlu diperhatikan agar pengajuan tetap dapat diproses dengan baik oleh pihak bank.

Baca Juga: Link Live Streaming PSS Sleman vs Persija Jakarta Hari Ini Kick Off 19.00 WIB di Pekan 33 BRI Liga 1 2024/2025

Syarat Umum Pengajuan KUR BRI 2025

Sebelum membahas lebih lanjut soal pinjaman online, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu persyaratan dasar yang wajib dipenuhi oleh calon debitur KUR BRI tahun 2025. Syarat tersebut meliputi:

  • Usia minimal 21 tahun atau telah menikah
  • Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), termasuk KTP pasangan jika sudah menikah
  • Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk pinjaman di atas Rp5 juta
  • Usaha telah berjalan aktif minimal selama 6 bulan
  • Memiliki legalitas usaha, yang dapat dibuktikan dengan Surat Keterangan Usaha (SKU) dari kelurahan atau melalui sistem OSS (Online Single Submission)

Jika syarat-syarat ini terpenuhi, calon peminjam dapat melanjutkan ke tahap penilaian kelayakan, meskipun masih memiliki pinjaman di platform fintech lending.

Peran SLIK OJK dalam Verifikasi Pinjol

Bank BRI menggunakan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menilai kelayakan kredit calon debitur. Melalui SLIK, bank dapat melihat seluruh histori pinjaman seseorang, termasuk pinjaman dari platform pinjol legal yang terdaftar di OJK.

Terdapat dua kemungkinan hasil dari penilaian tersebut:

1. Pengajuan Diterima Jika Pinjol Masih Terkendali

Pengajuan KUR tetap dapat disetujui oleh BRI meskipun pemohon memiliki pinjaman online, dengan catatan:

  • Pinjaman berasal dari platform legal yang terdaftar dan diawasi OJK
  • Pembayaran dilakukan tepat waktu dan lancar (kolektabilitas 1)
  • Jumlah pinjaman relatif kecil (misalnya, di bawah Rp1 juta)
  • Pinjaman digunakan untuk menunjang kegiatan usaha, bukan konsumsi

Contoh platform pinjol legal yang masih diterima dalam evaluasi antara lain:

  • Shopee PayLater
  • OVO PayLater
  • GoPayLater

Jika catatan pembayaran di platform tersebut bersih dan disiplin, hal ini bahkan dapat menjadi indikator bahwa calon debitur bertanggung jawab secara finansial—sebuah nilai tambah dalam penilaian bank.

2. Pengajuan Ditolak Jika Pinjol Ilegal atau Kredit Macet

Sebaliknya, pengajuan akan langsung ditolak jika:

  • Pinjaman berasal dari layanan pinjol ilegal yang tidak terdaftar di OJK
  • Terdapat keterlambatan pembayaran lebih dari 30 hari (kolektabilitas buruk)
  • Calon debitur memiliki lebih dari satu akun pinjol dengan kondisi gagal bayar (kolektabilitas 3 atau lebih)

BRI menekankan integritas keuangan calon peminjam sebagai dasar utama dalam pengambilan keputusan. Jika ditemukan pinjol ilegal atau kredit macet dalam SLIK OJK, permohonan kemungkinan besar akan otomatis ditolak.

Legalitas Usaha Menentukan Nasib KUR

Selain histori pinjaman, legalitas usaha yang dijalankan juga sangat menentukan apakah pengajuan KUR disetujui atau tidak. BRI hanya akan memproses pengajuan dari pelaku usaha yang jelas keberadaan dan aktivitas usahanya, dengan kriteria:

  • Usaha harus legal dan tidak menyalahi hukum
  • Tidak menjual produk yang tergolong berbahaya atau ilegal
  • Memiliki bukti administratif seperti SKU dari kelurahan atau sertifikasi OSS

Dokumen legalitas ini menunjukkan keseriusan pelaku usaha dalam mengelola bisnisnya dan menjadi salah satu syarat utama agar bank percaya pada kelayakan usaha tersebut untuk diberikan pembiayaan.

Baca Juga: Ditahan Polisi, Ustaz Gadungan Cabul di Bekasi Terancam 12 Tahun Bui

Tips Lolos KUR Meski Masih Punya Pinjol

Berikut beberapa tips dan strategi yang dapat diterapkan oleh calon peminjam agar tetap lolos pengajuan KUR BRI 2025 meskipun masih memiliki tanggungan pinjaman online:

  1. Pastikan Pinjol Legal
    Selalu pastikan pinjaman berasal dari platform yang sudah terdaftar di OJK. Cek melalui situs resmi OJK atau laman AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia).
  2. Bayar Pinjol Tepat Waktu
    Catatan keterlambatan akan muncul di laporan SLIK. Usahakan tidak pernah telat membayar cicilan pinjol, terutama dalam 3 bulan terakhir sebelum mengajukan KUR.
  3. Lunasi Pinjol Jika Memungkinkan
    Jika nilai pinjaman tergolong kecil dan dapat dilunasi sebelum pengajuan, maka sebaiknya segera dilunasi agar tidak mempengaruhi hasil analisa kredit.
  4. Gunakan Pinjol untuk Modal Usaha
    Pastikan bahwa dana pinjol digunakan untuk mendukung produktivitas usaha. Hindari penggunaan konsumtif seperti belanja pribadi yang tidak menghasilkan keuntungan usaha.
  5. Lengkapi Semua Dokumen Legalitas Usaha
    SKU dan dokumen pendukung lainnya wajib dilengkapi dan diserahkan bersama formulir pengajuan KUR. Sertifikasi OSS juga dapat membantu mempercepat proses verifikasi.
  6. Jangan Mengajukan KUR Bersamaan dengan Pinjaman Baru Lain
    Hindari membuka pinjaman baru dalam waktu dekat sebelum pengajuan KUR. Hal ini dapat menurunkan skor kredit Anda dan mengesankan bahwa Anda bergantung pada utang.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI tahun 2025 tetap terbuka bagi pelaku usaha kecil yang sedang memiliki pinjaman online, selama pinjaman tersebut legal, aktif, dan dikelola dengan tanggung jawab.

Kunci keberhasilan ada pada pengelolaan kredit secara disiplin serta kelengkapan legalitas usaha yang dijalankan.

Pelaku UMKM harus bijak dan cermat dalam menyikapi penggunaan pinjol agar tidak menjadi hambatan saat mengakses fasilitas pembiayaan formal dari perbankan.

Dengan manajemen keuangan yang sehat, peluang mendapatkan modal usaha melalui KUR tetap besar dan terbuka lebar.


Berita Terkait


News Update