Sapi Kurban Presiden Prabowo Mati Mendadak: Ini Keunggulan Sapi Simmental yang Jadi Primadona Idul Adha (Sumber: Pinterest)

GAYA HIDUP

Fakta Menarik Sapi Simmental, Hewan Kurban Pilihan Presiden Prabowo sebagai Kurban Idul Adha 1446 H

Sabtu 17 Mei 2025, 09:36 WIB

POSKOTA.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, umat Muslim di seluruh dunia kembali mempersiapkan diri untuk menyambut salah satu momentum keagamaan terpenting dalam Islam.

Hari Raya Idul Adha tidak hanya identik dengan ibadah haji yang dilaksanakan di tanah suci Makkah, tetapi juga dengan pelaksanaan ibadah kurban yang menjadi simbol pengorbanan, keikhlasan, dan solidaritas sosial.

Di Indonesia, tradisi kurban telah menjadi praktik yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat. Lebih dari sekadar kewajiban ibadah, pemilihan hewan kurban seringkali menjadi perhatian publik, terlebih bila dilakukan oleh tokoh nasional atau figur publik ternama.

Baca Juga: Mengapa Zerox Kinetic Disebut Alat Pancing Paling Canggih dari Brand Lokal? Ini Jawabannya

Sapi Kurban Presiden Prabowo Subianto: Disorot karena Mati Mendadak

Baru-baru ini, perhatian publik tertuju pada sapi kurban Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto. Dalam unggahan akun Instagram @mood.jakarta, terungkap bahwa sapi kurban yang hendak disumbangkan oleh Presiden Prabowo untuk warga di wilayah Sulawesi Barat adalah jenis sapi simmental. Nilai sapi tersebut diperkirakan mencapai Rp125 juta.

Namun, kabar mengejutkan datang menjelang pelaksanaan kurban. Sapi simmental milik Presiden Prabowo dikabarkan mati mendadak, diduga akibat keracunan.

Beruntung, sapi tersebut segera disembelih sebelum kematiannya, sehingga dagingnya masih dapat dimanfaatkan dan tidak menjadi bangkai yang haram dikonsumsi.

Peristiwa ini menyita perhatian masyarakat, mengingat kurban presiden selalu menjadi simbol tersendiri dalam perayaan Idul Adha nasional. Di sisi lain, muncul pula rasa penasaran masyarakat: apa yang membuat sapi simmental menjadi pilihan utama tokoh sekelas presiden?

Mengenal Sapi Simmental: Dwiguna, Kuat, dan Produktif

Sapi simmental bukan nama asing dalam dunia peternakan Indonesia, terlebih saat menjelang Idul Adha. Jenis sapi ini dikenal sebagai sapi dwiguna karena mampu menghasilkan susu dan daging dalam kuantitas tinggi.

Dalam dunia peternakan internasional, sapi simmental telah lama mendapat reputasi sebagai sapi unggulan, baik dari segi genetika maupun adaptasi lingkungan.

Secara historis, sapi simmental berasal dari daerah Simme di Swiss dan telah dikembangkan sejak abad ke-5 Masehi. Seiring waktu, jenis ini mengalami berbagai proses persilangan, terutama dengan sapi Jerman, sehingga menghasilkan keturunan yang kuat, berdaging tebal, dan tahan terhadap penyakit.

Di negara asalnya, jenis ini disebut sebagai fleckvieh (Jerman) dan pie rouge (Prancis), menandakan keberadaan yang luas di kawasan Eropa. Di Indonesia, simmental menjadi salah satu primadona pasar kurban karena tubuhnya yang besar dan ototnya yang padat.

Karakteristik Fisik Sapi Simmental

Beberapa ciri khas sapi simmental yang membedakannya dari sapi lainnya, antara lain:

Karakteristik ini menjadikan sapi simmental sangat diminati, terutama oleh panitia kurban, instansi pemerintah, hingga tokoh masyarakat yang ingin memberikan hewan kurban terbaik bagi masyarakat.

Harga Sapi Simmental dan Pasarnya di Indonesia

Sapi simmental termasuk dalam kategori sapi premium. Untuk seekor sapi dewasa dengan berat antara 800 kg hingga 1 ton, harga pasarannya bisa mencapai antara Rp80 juta hingga Rp150 juta, tergantung pada kualitas dan lokasi pembelian.

Kondisi ini menjadikannya sebagai simbol status sosial, terutama jika disumbangkan oleh pejabat negara. Tak heran, publik kemudian ikut membahas hewan kurban Presiden Prabowo, karena nilainya yang tinggi dan jenisnya yang terbilang elit dalam dunia peternakan nasional.

Presiden Jokowi dan Kurban Sapi Simmental

Sapi simmental bukan hanya menjadi pilihan Presiden Prabowo. Pada Hari Raya Idul Adha 2022 lalu, Presiden Joko Widodo juga memilih sapi simmental sebagai hewan kurban yang disumbangkan untuk masyarakat Riau. Hal ini menegaskan bahwa pemilihan sapi simmental oleh presiden bukanlah hal baru, melainkan sudah menjadi semacam tradisi tahunan dari pucuk pimpinan negara.

Dengan ini, sapi simmental telah memiliki nilai simbolik di mata masyarakat sebagai “sapi presiden”, yang mewakili kualitas tinggi dan kepedulian terhadap masyarakat.

Sapi Simmental vs Limosin: Persaingan Ketat di Pasar Kurban

Selain simmental, sapi limosin juga menjadi pesaing kuat dalam pasar kurban elite. Sapi limosin memiliki ukuran tubuh yang lebih panjang dan sering disebut lebih “berotot”. Namun, dibandingkan limosin, sapi simmental lebih dikenal tahan penyakit dan ramah terhadap lingkungan Indonesia.

Dari sisi harga, keduanya memiliki kisaran yang mirip, tergantung berat dan umur. Namun, simmental kerap lebih diminati karena memiliki tingkat adaptasi dan genetika yang lebih unggul dalam hal produktivitas susu maupun daging.

Baca Juga: Mengapa Zerox Kinetic Disebut Alat Pancing Paling Canggih dari Brand Lokal? Ini Jawabannya

Insiden Sapi Mati Mendadak: Pelajaran bagi Panitia Kurban

Peristiwa sapi kurban Presiden Prabowo yang mati mendadak menjadi catatan penting bagi panitia kurban di berbagai daerah.

Kematian hewan kurban sebelum waktu penyembelihan dapat menyebabkan keharaman daging jika tidak disikapi dengan cepat. Dalam kasus ini, tindakan sigap menyembelih sebelum kematian memastikan bahwa daging tetap halal untuk dikonsumsi.

Insiden ini juga mengingatkan pentingnya manajemen kesehatan dan pengawasan terhadap pakan serta kondisi lingkungan kandang, terutama ketika hewan kurban bernilai tinggi hendak disumbangkan untuk masyarakat luas.

Hari Raya Idul Adha senantiasa menjadi momen penting untuk merefleksikan nilai keikhlasan, pengorbanan, dan kebersamaan. Sapi simmental, sebagai salah satu hewan kurban favorit di Indonesia, mencerminkan upaya masyarakat memberikan yang terbaik dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berbagi kepada sesama.

Peristiwa sapi kurban Prabowo yang mendadak mati menjadi pengingat bahwa kualitas hewan, pengawasan kesehatan, hingga kecepatan respons sangat menentukan sah atau tidaknya ibadah kurban.

Di sisi lain, pemilihan sapi simmental sebagai kurban presiden membuktikan betapa pentingnya kualitas dan niat dalam beribadah, sekaligus menjadi edukasi publik dalam memilih hewan kurban yang tepat.

Tags:
Tradisi kurban IndonesiaSapi mati mendadakKeunggulan sapi simmentalHewan kurban presidenJenis sapi kurbanIdul Adha 1446 HijriahSapi simmentalSapi kurban Prabowo

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor