Arema FC Tetap Bermarkas di Kanjuruhan, LIB Minta Insiden Dikejar Tuntas

Jumat 16 Mei 2025, 16:52 WIB
Darius Sinathrya turut mengecam insiden pelemparan bus tim tamu oleh oknum Aremania dan menyebut seperti tidak belajar dari Tragedi Kanjuruhan. (Sumber: Poskota/Dzikri)

Darius Sinathrya turut mengecam insiden pelemparan bus tim tamu oleh oknum Aremania dan menyebut seperti tidak belajar dari Tragedi Kanjuruhan. (Sumber: Poskota/Dzikri)

POSKOTA.CO.ID — PT Liga Indonesia Baru (LIB) memastikan Arema FC akan tetap bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Keputusan ini berlaku untuk laga terakhir mereka di Liga 1 musim 2024/2025.

Arema FC dijadwalkan menjamu Semen Padang pada 24 Mei 2025. Pertandingan itu akan digelar di pekan ke-34 Liga 1.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menyampaikan bahwa izin pertandingan sudah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian. Baik Polres Malang maupun Polda Jawa Timur menyatakan kesiapan mereka.

“Berita terakhir masih tetap di Kanjuruhan,” kata Ferry. “Karena update terakhir dari kepolisian, baik itu Polres Malang maupun Polda Jawa Timur,” lanjutnya.

Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Dean James Masuk Bidikan Klub Raksasa Liga Yunani

Ferry menyebut bahwa laga ini menjadi momen penting bagi Arema dan sepak bola Malang. Ia berharap ada perbaikan dalam penyelenggaraan pertandingan.

“Ini menjadi pelajaran yang penting,” ujar Ferry. “Untuk bisa melakukan terobosan-terobosan penyelenggaraan yang sudah dua tahun lebih tidak dilakukan di Kanjuruhan,” tambahnya.

Namun, situasi sempat memanas usai laga sebelumnya antara Arema dan Persik Kediri. Bus tim tamu mendapat serangan dan mengalami kerusakan.

Insiden terjadi usai Arema kalah 0-3 dari Persik pada 11 Mei 2025. Kaca bus Persik dilaporkan pecah akibat pelemparan.

Ferry mengaku mendapat laporan dari pihak kepolisian soal pelaku pelemparan. Ia menyebut pelaku diduga masih berusia belasan tahun.

Baca Juga: Sedang Berlangsung! Link Live Streaming Persita Tangerang vs Persib Bandung, Cek Skor Terkini

“Detailnya belum ketahuan,” ucap Ferry. “Tapi dari postur tubuh dan fisiknya, seperti anak-anak,” ujarnya lagi.

Ferry menggambarkan pelaku mengenakan celana pendek dan tampak seperti remaja. “Kesannya antara anak berusia 13-15 tahun,” ungkapnya.

PT LIB menyatakan kekecewaan atas insiden tersebut. Mereka meminta aparat bertindak tegas dan segera mengusut kasus ini.

“Ya pasti kecewa, apalagi terjadi di Malang dan sekitar Kanjuruhan,” ujar Ferry. “Kami rondain terus dan komunikasi dengan kepolisian,” tegasnya.

Ia berharap kasus ini tidak dianggap remeh. Ferry meminta penegakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Jangan ini dibiarkan karena ini kasus kriminal,” pungkas Ferry. “Harus mendapatkan hukuman sesuai dengan kaidah UU yang ada,” tutupnya.


Berita Terkait


News Update