POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi XI DPR RI, Galih Kartasasmita, akhirnya angkat bicara menanggapi isu yang beredar terkait dirinya yang disebut-sebut mengusulkan pembukaan kasino di Indonesia.
Galih menegaskan bahwa pernyataannya dalam rapat bersama Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu telah disalahartikan.
Dalam keterangannya kepada media pada Kamis, 15 Mei 2025, Galih menyatakan bahwa dirinya hanya mengajak pemerintah untuk lebih kreatif dalam menggali potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tanpa harus terus bergantung pada sektor sumber daya alam.
Baca Juga: MUI Tegas Tolak Wacana Legalisasi Kasino: Ancaman Moral dan Stabilitas Bangsa
Ia mencontohkan langkah-langkah inovatif dari negara lain, seperti Uni Emirat Arab (UEA), yang berani berpikir di luar kebiasaan untuk meningkatkan pendapatan negara.
"Saya tegaskan, saya sama sekali tidak pernah mengusulkan agar Indonesia membuka kasino. Yang saya sampaikan adalah pentingnya pemerintah mencari sumber-sumber pendapatan PNBP baru dengan berpikir kreatif, berpikir out of the box," ujar Galih.
Isu ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial, hingga akhirnya memunculkan respons dari berbagai kalangan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, dengan tegas menolak wacana tersebut karena dinilai bertentangan dengan nilai moral, agama, dan dasar negara Pancasila.
Menurut Anwar, Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa seharusnya tetap memegang teguh prinsip-prinsip moral dalam setiap kebijakan publik.
Ia mengingatkan bahwa perjudian dalam bentuk apa pun dilarang oleh seluruh agama, dan keberadaan kasino justru berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
"Praktik perjudian jelas dilarang semua agama. Selain merusak moral, kehadiran kasino juga bisa membawa kerugian finansial dan sosial bagi masyarakat. Tidak ada pemain kasino yang akan untung, pada akhirnya rakyat yang jadi korban," kata Anwar.