Maia pun menanggapi dengan candaan, menyebutkan 'drama keluarga' yang seolah tidak terhindarkan dalam acara sebesar pernikahan.
Anang tidak menampik, justru menegaskan bahwa konflik-konflik kecil sangat mungkin muncul, bahkan dari hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan.
"Kamu harus punya kesiapan mental. Banyak hal terjadi di luar kendali dan perencanaan kita. Itu wajar, bukan hal yang perlu ditakuti," jelas Anang.
Baca Juga: Respons Mulan Jameela soal Rencana Disatukan dengan Maia Estianty di Nikahan Al Ghazali
Makna Besar di Balik Sebuah Pernikahan Anak
Bagi Anang Hermansyah, menikahkan anak bukan hanya sekadar peristiwa formal atau seremonial.
Ia memaknai momen tersebut sebagai simbol penerusan garis keturunan dan tanggung jawab orang tua yang telah paripurna.
"Menikahkan anak itu melanjutkan darah kita. Itu makna besar yang harus diterima dengan kebesaran jiwa," ungkapnya penuh refleksi.
Maia, yang mendengarkan dengan penuh perhatian, menyatakan bahwa sejauh ini ia masih merasa santai menghadapi persiapan pernikahan anaknya.
Namun Anang kembali mengingatkan, bahwa ketenangan itu perlu dijaga hingga hari H dan setelahnya.
"Iya, kalau ada kejadian, ‘ya sudah’. Kalau kamu bisa tetap tenang, masalah pun akan terasa kecil dan selesai," tambah Anang, sembari mengisahkan bagaimana ia dan keluarga juga menghadapi tantangan saat menikahkan Aurel.
Baca Juga: Mobil Perdamaian Menjadi Klinik Keliling untuk Anak-Anak Gaza, Warisan Terakhir Paus Fransiskus
Sisi Emosional Seorang Ibu dan Bayang-Bayang Masa Lalu
Meski mencoba untuk tetap tenang, banyak yang mempertanyakan apakah Maia akan hadir di hari pernikahan Al Ghazali.